Tok, tok, tok.... " budhe, Pakdhe ini Lala " Teriak Lala yang masih diluar rumah membuatku langsung menyabut kontolku dari tempek ibukku.
" Buk.. ada Lala tuh " Ucapku ke ibuk sambil memakai celana dan baju. Dan aku heran kenapa Lala kok datang kerumah ya, apa jangan jangan Lala ingin memata matai aku ya, kalo iya wah gawat nih.
" Ya udah ibuk temui Lala dulu Wan " Ucap ibukku yang kini sudah memakai daster panjangnya tapi tentu saja tanpa daleman. Kulihat ibuk sudah berjalan menemui Lala sedangkan aku kini menemui bapak yang lagi tidur dikamarku.
" Pak pak bangun, ada Lala pak " Ucapku sambil menggoyang goyang bapak dan bapak pun terbangun.
" Tumben Lala kemari, ada apa ya " Ucap bapak yang kini sudah duduk.
" nggak tau pak, dah temui yuk pak " Ucapku.Lalu aku dan bapak kini bergegas keluar kamar.
Kini aku dan bapak lagi duduk diruang tv, Kulihat ibuk serta Lala kini sudah masuk rumah. dan herannya aku kok Lala bawa tas gede sih, dan aku yakin kalo tas itu berisi pakean, hem apa jangan jangan Lala mau nginap disini ya, kalo iya berarti Lala benar benar mau mata matain aku nih, ah asem bener nih.
" Pak de " Ucap Lala sambil mencium tangan bapak.
" Tumben main kesini La " Ucap bapak.
" Iya pak de, eh gini pak de malam ini Lala nginap disini ya pak de " Ucap Lala sambil duduk didekat bapak sementara ibuk kulihat pergi kedapur, maunya aku hendak nyusul ibuk tapi kuurungkan niatku takutnya nanti Lala curiga.
" La, kalo kamu tidur disini aku tidur dimana La, kan nggak ada kamar lagi La " Ucapku. Iya sih kalo Lala tidur disini aku tidur dimana, lawong kamar dirumah ini cuma 2, lagian Lala ini ada ada saja pake mo nginap disini segala, buat aku tak bisa bebas lagi tuk ngentu ibuk, ah busyet dah kalo kayak gini.
"Boleh sih, tapi kenapa mau nginap disini, apa lagi berantem sama ibukmu La " Ucap bapak sambil melihat kearah Lala.
" Makasih ya pak de, iya nih pak de, Lala berantem sama ibuk " Ucap Lala sambil melirikku. Aih kenapa Lala melirikku ya, jadi benar bulek dah cerita ke Lala kalo aku ada main sama ibukku, ah asem nih bulek.
Kulihat ibuk kini sudah berada diruang tv ini sambil membawa teh buat Lala.
" Ini La teh nya diminum ya " Ucap ibuk lalu duduk didekat Lala.
" Suwun bude, bude 1bulan Lala tidur disini ya bude " Ucap Lala. haa 1 bulan, lama banget, bisa bisa aku tak bisa ngentot ibuk lagi dong, mana siang aku kerja ditempatnya bulek, eh iya aku bisa berhenti kerja trus bisa ngentu ibuk pas pagi sampe siang hari kan, toh kalo pagi sampe siang Lala lagi sekolah, sip sip sip.
" Boleh kok La, ya sudah kamu tidur dikamarnya Wawan saja " Ucap ibuk sambil melihatku dengan tatapan sayu, aku tau ibuk pasti berat hati mengijinkan Lala tidur disini, tapi ibuk juga tak punya pilihan lain selain mengijinkan Lala secara Lala adalah keponakannya sendiri, dan aku tau kalo ibuk juga tau kalo Lala ingin memata matai hubungan terlarangnya denganku jadi biar Lala nggak curiga dengan terpaksa ibuk mengijinkan Lala tidur disini.
" Pak yuk tidur, dan kamu Wan temani Lala ya " Ucap ibuk sambil menarik lengan bapak, lalu kulihat ibuk dan bapak menuju kekamarnya.
Setelah ibuk dan bapak masuk kekamar, akupun melihat Lala nampak memperhatikanku penuh seksama, kayak Lala tau kalo aku merasa cemburu saat ibuk mengajak bapak tidur bersamanya, karena sejak tadi aku merhatikan ibukku jadi ini yang membuat Lala curiga padaku dan aku yang diperhatikan Lala jadi tersadar dan mencoba bersikap biasa biasa saja.
" kenapa menatapku seperti itu, ada yang aneh " Ucapku ke Lala sambil menyalakan tv.
" Iya aneh, jadi benar kata ibuk, kalo kamu ada main sama budhe " Ucap Lala membuatku sedikit terkejut tapi aku berusaha tuk bersikap biasa biasa saja.
" Kamu yang aneh, mau maunya digrepe grepe sama Gino " Ucapku dan aku sengaja menyerang Lala lebih dulu agar Lala mati kutu. syukur syukur Lala balik lagi kerumahnya.
" Ja ja jadi kamu tau bang " Ucap Lala tergagap.
" Ya taulah, dan aku liat kok susumu diremas remas sama Gino, terus em em em " Ucapku terhenti karena secara tiba tiba Lala menutup mulutku dengan tangannya.
" Awas ya kalo sampe ini bocor ke budhe sama pak dhe, Lala akan marah sama abang " Ancam Lala sambil melototkan matanya. ah Lala lala emangnya aku takut akan ancamanmu.
" Emangnya kamu ngapain aku La " Ucapku ketika Lala sudah melepas tangannya dari mulutku.
" Lala akan cerita ke orang orang kalo abang sudah main main sama budhe Sari " Ancam Lala. Haduh bisa gawat ini, bagaimana ini ya.
" Main main gimana maksudnya " Ucapku pura pura bodoh ke Lala, ya biar Lala tak menuduh terus.
" Ya abang dah ngewek budhe kan " Ucap Lala membuatku sedikit tersentak mendengarnya, namun aku berusaha tetap tenang setenang mungkin.
" Ngawur kamu La, mana mungkin aku ngewek ibuk La, toh mana mungkin ibuk mau aku ewek La " Sangkalku.
" Iya juga sih, lagian budhe tuh galak sama abang, tapi cerita ibuk, abang katanya ada main sama budhe " Ucap Lala.
" Percaya kok sama ibukmu sih La " Ucapku sambil melihat kearah Lala dan aku merasa Lala sudah mulai ragu akan cerita bulek tentang aku ada main sama ibukku, ah semoga saja Lala percaya sama omonganku daripada omongan ibuknya.
" Ehm ya sudah kalo begitu Lala akan cari sendiri kebenarannya " Ucap Lala membuatku semakin was was saja dan aku harus berhati hati ini kalo saat lagi bersama ibuk dan mencoba tak bersikap yang bisa membuat Lala curiga, misal tak bermesraan gitu ke ibuk kan bisa buat Lala curiga, ah menyusahkan saja Lala ini.
" Eh La, apa kamu sudah dibobol sama Gino " Ucapku dan aku penasaran sih apa Lala dah dijebol Gino apa belum jadi aku nanyak deh.
" Belum lah, emangnya aku cewek apaan " Ucap Lala sambil memainkan hpnya.
" Trus kok Gino kok berani grepe kamu, padahal ada ibukmu lo " Ucapku.
" Ya beranilah, ngewek ibuk aja berani apalagi grepe aku, emang bajingan tuh Gino, makanya aku nginap disini, ya jujur sih bang, selain Lala buat mata matain abang, Lala juga ingin jauh dari Gino, dan Lala nggak ingin diperkosa sama Gino bang " Ucap Lala membuatku penasaran sama yang dikatakan Lala ini, dan penasarannya apakah Gino sering ngewek bulek.
" Eh La, apa Gino sering ngewek bulek " Tanya ku ke Lala.
" Sering lah, kalo tak ada bapak sih, dan tau nggak bang, si Gino itu ingin ngewek budhe lo bang " Ucap Lala membuatku terbelalak mendengarnya. ah bajing*n si Gino itu ibukku mau diembat juga, sial sial sial.
" Kok kamu tau darimana " Tanyaku penasaran.
" Dari percakapan Gino sama ibuk, dan kenapa abang diminta ibuk kerja dibengkel biar Gino bisa ngewek budhe bang " Ucap Lala dan aku sangat kaget mendengarnya, ah jadi ini akal akalannya Gino ya, eh apa tadi pagi ibuk dientot Gino ya jadi penasaran aku.
" Bangsat Gino itu, bedebah, trus maksudmu bilang ke abang apa La " Ucapku.
" Bang, Lala nggak mau aja kalo budhe dirusak sama Gino biarlah ibuk yang dirusak sama Gino bang toh itu terjadi jadi Lala tak bisa nyelametin ibuk secara Gino punya video telanjang ibuk jadi mau tak mau ibuk harus nurut sama Gino bang, Bang lakukan sesuatu ke Gino bang, biar Gino tak sesuka hati berbuat ke ibuk bang, tolong bang " Ucap Lala sambil memohon kepadaku. Aduh gimana ini ya, bagaimana caranya ya....
" Ya deh nanti abang cari cara buat menghajar Gino " Ucapku sambil mengelus elus rambutnya Lala.
" Oh ya La, tadi pagi kan abang kerja, apa Gino dah ngewek ibuk ya " Ucapku.
" Mana Lala tau kan Lala sekolah, coba tanya sama budhe bang " Ucap Lala. ah aku jadi ragu nih sama Lala, dan takutnya ini cuma jebakannya Lala, kalo aku yang tanya ke ibuk pasti Lala akan curiga, kan secara ini sebuah kelancangan kalo seorang anak bertanya ke ibuknya tentang persetubuhan. ya pasti ini jebakan.
" Mana berani aku La, mending kamu saja yang nanya La " Ucapku.
" Lala juga nggak berani bang " Ucap Lala sambil memandangku. Ah kenapa ya saat Lala memandangku seperti ini membuat darahku berdesir. apa aku jatuh cinta sama Lala apa karena nafsu ya.
" ya sudah mending tidur sana kamu " Ucapku.
" Ntar aja bang " Ucap Lala yang masih saja menatapku membuatku jadi grogi. Siapa juga yang gak grogi ditatap terus terusan apalagi yang menatap cewek cantik dan aku akui Lala emang cantik orangnya, seandainya saja Lala bukan sepupuku pasti dah aku pacarin.
" Terserahlah, abang mo tidur " Ucapku sambil berbaring dikursi panjang, kulihat Lala belum beranjak dari kursinya dan tatapan matanya belum beralih, masih saja memandangku membuatku jadi grogi segrogi groginya, akhirnya aku memilih memejamkan mataku sambil memikirkan tentang ibuk, dan apa iya ibukku sudah digagahi sama Gino ya, akh sebaiknya aku tanyain langsung ke ibukku. Sebenarnya saat ini aku bisa saja nanyain ini ke ibuk tapi kuurungkan niatku, dan terasa rasa kantukku menyerangku, lalu akupun tertidur.
Enak enak tidur, tiba tiba saja tubuhku digoyang goyang, lalu akupun jadi terbangun, dan kulihat ternyata ibuk yang membangunkanku.
" Buk jangan nekat ntar ketauan Lala " bisikku yang tau tau ibuk kini lagi mengocok kontolku.
" Ini dah jam 1 ayah, Lala dah tidur yah " Ucap ibuk yang kini berjongkok diatas ku dan tangan ibuk meraih kontolku menempatkan tepat dicelah tempeknya, setelah pas ibukpun mulai menurunkan pinggulnya otomatis kontolku pun menyeruak masuk kedalam tempek ibuk dan blessss tiba tiba ibuk menurunkan bokongnya hingga menempel dipahaku membuat kontolku kini masuk begitu dalam hingga mentog dirahim ibuk dan tentu saja aku merasa keenakan dikontolku karena terasa dijepit erat sama daging lembut tempek milik ibukku ini.
" Oooohhh kontolmu ngena rahim Sari ayahhhh ughhh " Erang tertahan ibuk dan ibuk kini wajahnya rebah didadaku.
" Buk, kok ibuk nekat sih, ntar ketauan gimana '' Ucapku sambil mengelus rambut ibukku.
" Biarlah ketauan yah " Ucap ibuk kini sudah naik turun diatasku dan aku merasakan kontolku terasa dikocok kocok sama tempek ibukku, ughhh benar benar enak kontolku ini serasa diurut urut saja apalagi tempek ibukku masih rapat lubangnya. kulihat ibuk kini melepas kancing dasternya dan tuing payudara ibukku yang besar itu meloncat keluar dari daster ibukku membuatku langsung meremas payudara ibukku.
" Buk, apa ibuk mau dicap seorang ibuk yang nakal sama Lala buk, ntar Lala nggak hormati ibuk lagi lo " Ucapku sambil meremas susu ibukku.
" Benar juga ya yah, ntar Lala berani ke ibuk, ibuk nggak mau itu " Ucap ibuk lalu ibuk menghentikan mengocok kontolku lalu ibukpun berdiri, otomatis kontolkupun tercabut dari tempek ibukku.
" Makanya kita harus hati hati buk, dan jangan panggil ayah lagi ya ntar kedengaran Lala buk " Ucapku sambil memasukan kontolku kedalam celanaku.
" Ah kenapa Lala mesti nginap disini sih Wan " Ucap ibuk sambil mengancingkan dasternya lagi.
" Pengen mata matain kita buk, oh ya buk apa Gino dah ngewek ibuk " Ucapku ke ibuk dan saat ibuk mau menjawab tiba tiba " kriieeettt " aku mendengar suara pintu kamarku dan akupun langsung menoleh dan benar saja pintu kamarku secara pelan pelan pun terbuka, aih gawat, bagaimana ini.