Pukul 5:30 aku bangun dari tidurku, lalu aku bergegas kekamar mandi. Setelah selesai dikamar mandi biasanya pagi pagi seperti ini( setelah ibuk menganggap ku sebagai suaminya ) aku suka nakalin ,mesumin atau lebih tepatnya nglecehin ibuk, seperti ngeremas susu ibuk, menusuk nusuk tempek ibuk baik pake jari maupun pake kontol, menjejali mulut ibuk baik pake jari maupun kontol dan banyak lagi deh kemesumanku atau lebih tepatnya pelecehanku ke ibuk dan tentunya ibuk tak pernah marah maupun melarangku, Tapi pagi ini aku tak berani melakukan kemesuman, kenakalan, kejahilan keibuk gara gara ada Lala dirumah ini, kenapa juga tuh anak pake acara nginap segala, dulu dulu aja nggak pernah, hufft.
Akupun kembali keruang tv, kulihat Lala ternyata sudah berada diruang tv tengah duduk duduk malas malasan sambil nonton tv gitu.
" Bang, ntar ikut Lala kerumah dulu ya bang " Ucap Lala ketika aku sudah duduk namun agak jauh dari tempat duduknya Lala.
" Mo ngapain La " balasku menatap ke arah Lala, dan tau tau Lala pindah duduk didekatku. ah nih anak sukanya kok nempel mulu sih.
" ngembaliin motor, dan ya Lala minta Abang mau jadi ojeknya Lala, baik pergi maupun pulang sekolah gitu bang " Ucap Lala dan aku jadi heran kok Lala pengen aku jadi ojeknya ya, biasanya tukang ojeknya Gino kan, aneh ya.
Dan aku tak langsung menjawab perkataan Lala, karena aku bingung mo jawab apa.
" Bang kok nggak jawab bang " Ucap Lala sambil memandangku dan tatapan mata yang sendu.
" Emoh ah, biasanya Gino tuh " Ucapku.
" Budhe... Wawan nggak mau anter Lala budhe " Adu Lala ke ibuk dan aku mendengar Lala mengadu ke ibuk hanya tersenyum saja, karena aku tau pasti ibukku membelaku.
" Wan anter Lala, jangan nolak nolak, ngerti !!! " Ucap ibuk judes sampe aku kaget, dan aku tak nyangka ibuk langsung judes ke aku pake melotot lagi matanya, persis seperti waktu dulu. hem liat buk bakal Wawan entot habis habisan nanti.
" Ngerti buk " Ucapku lemah. dan ini hanya akting saja biar Lala percaya kalo aku tak punya hubungan mesum sama ibuk. dan kulihat Lala nampak senyum senyum saat ibuk menjudesi aku.
" Dah kamu mandi sana " Suruhku ke Lala.
" Ya ya Bang " Ucap Lala, dan kulihat Lala pun bergegas kekamar mandi tak lupa membawa handuk serta seragamnya.
Mumpung Lala lagi mandi mending aku nemuin ibuk, sekalian mau nglecehin ibuk lagi, dan kulangkahkan kakiku kedapur menemui ibukku.
" lagi goreng apa buk " Ucapku ke ibuk sambil memeluk tubuh ibuk dari belakang, tak lupa jari jariku meremas remas susu ibukku.
" Eh kamu Wan, nih ibuk lagi goreng ayam, oh ya ibuk minta maaf sudah judes ke kamu tadi Wan " Ucap ibuk.
" Dah gapapa buk, oh ya apa ibuk beneran nganggap Wawan suamimu buk " Ucapku yang masih meremas susu ibuk dan kini remasannku semakin kuat saja.
" Sssssshhhh ahhhh, iya Wan kamu sekarang ibuk anggap suami ibuk Wan " Ucap ibuk sambil merintih rintih keenakan. dan aku yang takut rintihan ibuk terdengar keras seketika kuhentikan meremas remas payudara ibuk.
" Dan ibuk jadi istrinya Wawan, dah ya buk takut kepergok Lala " Ucapku. Lalu aku kembali ke ruang tv.
Jam sudah menunjukan pukul 6:20 dan saat ini aku serta Lala sudah dalam perjalanan kerumahnya Lala, dan ketika sudah sampai dirumahnya Lala tau tau rumahnya Lala sangat rame, banyak para tetangga berada dirumahnya Lala.
" Ada apa ya La " Tanyaku ke Lala saat sudah tiba dihalaman rumah Lala.
" Ntahlah Bang " Jawab Lala sambil menstandartkan motornya. Lalu kulihat Lala masuk kerumah dan bersamaan bulek keluar rumah menghampiriku.
" Ada apa ini bulek " Tanyaku ke bulek.
" Tuh Gino dipukulin orang sampe 2 kakinya patah, tangannya pun ikut patah 1 " Ucap Bulek membuat ku senang sekaligus berduka atas peristiwa yang dialami sama Gino.
" Lo apa nggak dibawa kerumah sakit bulek " Ucapku.
" Sudah " Ucap bulek.
" La kapan dan dimana kejadiannya bulek " Ucapku sambil melangkah mengikuti bulek masuk kerumahnya dan saat kulihat Gino keadaannya memang parah, wajahnya penuh lebam, 2 kaki serta 1 tangannya diperban, wes pokoknya parah abis.
" tadi malem jam 8 an, Gino dihajar massa karena diduga goda istrinya pak lurah didesa tetangga, untung ada seseorang yang kenal Gino, lantas orang itu menghubungi paklekmu karena orang itu juga kenal paklekmu, lantas paklekmu kesana tau tau Gino dah sekarat, ya langsung dibawa kerumah sakit, ya maunya di rawat inap tapi keadaan rumah sakit penuh akhirnya Gino dibawa pulang " Ucap bulek dan kulihat bulek tak nampak sedih maupun gembira ya biasa biasa gitu.
" Untung nggak sampe mati ya bulek " Ucapku.
" mending mati sekalian daripada jadi beban " Ucap bulek terdengar sinis.
" Oh ya bulek, Wawan nggak dibolehin sama bapak kerja ditempatnya bulek " Ucapku sambil menatap kearah bulek.
" Wan, lihat Gino sekarat itu, kasian paklekmu Wan, bulek mohon jangan berhenti dulu ya, sebelum ada penggantinya Wan " Ucap bulek sambil menatap nanar padaku.
" Haishh iyalah iyalah " Ucapku lesu. bagaimana nggak lesu tak bisa ngewek ibuk sekarang sih soalnya, gara garanya tak ada waktu, pagi sampe sore kebengkel, kalo malem ada Lala, kapan dong waktunya buat ngewek ibuk, ah Lala sial.
1 bulan kemudian.
Ya hari ini sudah 4 minggu Lala nginap disini dan 4minggu ini juga aku belum ngewek ibuk sama sekali, jangankan ngewek, berduaan saja sekarang susah, karena Lala selalu ngikutin kemanapun aku pergi bahkan tidurpun kadang kadang ikut aku, dan otomatis kemesraanku sama ibuk kini jadi regang tak hanya renggang bahkan malah buyar iya, malahan ibuk jadi suka judes beneran sama aku, aku dimarahin mulu sekarang, sampe sampe sempat adu mulut sama ibukku gara gara kubuat nangis si Lala, pengennya aku ngadu ke bu Isna, tapi parahnya bu Isna sama suaminya pindah rumah ke daerah lain dan tepatnya seminggu saat Lala nginap disini, ah semakin membuatku terpuruk saja.
Tapi 4 minggu yang seperti neraka ini sudah berlalu, karena hari ini Lala sudah tak disini lagi, bahkan tak akan kesini lagi mungkin!!!! , karena Pagi ini jam 5 Lala sama bapak dan ibuknya sudah berangkat kepelabuhan hendak keluar pulau, dan yang jelas kepindahan Lala beserta keluarganya bukan tanpa ada sebab, dan sebabnya itu yakni paklek tak sengaja melihat istrinya/bulek dimesumin sama bapaknya paklek, bahkan paklek diancam sama bapaknya akan menceritakan kenakalan bulek dan akhirnya paklek pun marah, lalu paklek membawa bulek serta Lala keluar pulau, dan ini sengaja dilakukan sama paklek biar bapaknya tak ada yang ngurusin dan terbukti bapaknya paklek kebingungan karena tak ada yang mengurus, sementara Gino sudah meninggal seminggu setelah kejadian tersebut.
kembali ke kisahku , dan saat ini pukul 7 malam, aku berada di ruang tv bersama bapak, sedangkan ibuk lagi didapur membuat kopi. Saat aku sedang asik menikmati tayangan tv tiba tiba ibuk datang, kulihat ibuk lagi meletakan kopi dimeja setelah itu duduk didekatku.
" Wan, kamu akan jadi seorang bapak lo " Ucap ibukku sambil mengelus ngelus perut.
" Apa buk, yang benar buk " Ucapku kegirangan dan aku tak menyangka aku bisa menghamili ibukku.
" Iya Wan, ibuk hamil, dan ibuk hamil karena mu Wan " Ucap ibuk sambil duduk dipangkuanku.
" Pak, ibuk hamil pak " Ucapku sambil menatap kearah bapak.
" Akhirnya bapak bisa menyusu lagi " Ucap Bapak sambil tersenyum, aku dan ibukpun ikutan tersenyum.
" Wan.. ewek ibuk ya dah lama ibuk ndak di ewek olehmu " pinta ibukku sambil merajuk manja dipangkuanku.
" Ya udah yuk kekamar buk " Ajakku.
" Ayuk Ayaaaaaaahhhh " Ucap manja ibukku sambil menarikku menuju kekamar, Setelah berada dikamar kamipun langsung membugili tubuh kami hingga bugil.
" Wan ( plaakk, plaakk ) kamu sudah menghamili ibuk, kamu harus tanggung jawab Wan " Ucap ibuk dan aku sedikit tertegun mendengar perkataan ibuk.
" Trus ibuk maunya apa " Ucapku sambil mengelus pipiku yang sedikit panas akibat ditapol ibukku.
" Ibuk maunya kamu anggap ibuk jadi istrimu Wan, itu saja kok, dan ibuk minta maaf dah menamparmu Wan, dan ibuk janji itu tamparan terakhir dari ibuk ke anaknya, karena mulai malam ini kamu bukan anak ibuk lagi melainkan menjadi suami ibuk, dan janin ini adalah bukti bahwa kamu sekarang suami ibuk yang sah, jadi ayolah yah kentu istrimu ini yah " Ucap ibukku sembari merebahkan tubuhnya telentang dikasur.
" Buk boleh Wawan minta sesuatu tapi Wawan harap ibuk menyanggupinya " Ucapku sambil rebah disamping ibukku.
" Minta lah ayah dan Sari takkan menolaknya yah bahkan Sari tak berani menolaknya ayah " Ucap ibuk penuh kemanjaan.
" Buk.. Wawan tau kalo ibuk adalah istriku dan aku adalah suami ibuk tapi Wawan minta ibuk manggil Wawan nak ya buk jangan ayah ya buk, ibuk boleh manggil Wawan ayah tapi ada saatnya tapi bukan panggilan suami istri buk, dan panggilan suami istri tetap nak dan ibuk, mengerti ibukku sayang " Ucapku sambil mengelus perut ibukku.
" Ih nyebelin, dah di anggep suami masih saja pengen dipanggil nak " Ucap ibuk terlihat nampak kesal, dan aku melihat tingkah ibuk yang kesal itu akhirnya aku mengalah saja.
" Terserah Sari deh mau manggil apa " Ucapku sambil duduk diantara selangkangan ibuk yang terbuka lebar lebar.
" Nak ayo ewek ibukmu ini nak, jejal kanlah kontolmu ketempek ibuk tempat kamu lahir dulu nak, berikanlah ibuk kenikmatan nak, ibuk mohon nak " Ucap ibuk sambil menuntun kontolku menuju kecelah tempeknya. dan Sleeeeepppp kontolku kini telah masuk ketempek ibuk. Tapi sebelum aku memompa tempek ibuk tiba tiba hpku berdering, dan ternyata bu Isna yang menelfon.
Aku : Halo bu Isna ( sambil memompa tempek ibuk perlahan lahan )
Bu Isna : Wan, Isna cuma mau bilang Isna dah hamil Wan, dan ini dari benihmu Wan.
Aku : Yang bener bu Isna ( masih memompa tempek ibukku )
bu Isna : Bener Wan, ya sudah ya Isna dipanggil nih. tut tut tut telfon dari bu Isna telah terputus.
Dan saat ini aku merasa sangat senang karena 2 wanita yang aku setubuhi telah hamil.
" Buk, kamu bakalan punya cucu lo " Bisikku ke ibuk sambil sedikit kupercepat pompaanku ketempek ibuk.
" Jadi mbak Isna juga hamil Wan, dasar ya kecil kecil dah mau punya 2 anak ," Ucap ibukku sambil tersenyum.
" Tak hanya 2 buk, bisa jadi malah 4 buk, tuh bulek, sama Lala buk " Ucapku sambil senyum mesum ke ibuk.
" Apa !!!!!!!!!!!!!!
TAMAT
TAMAT