CERITA DEWASA – GA SENGAJA GITUIN NYOKAP PART 1

May 26, 2024
ADMIN
ADMIN
ADMIN
ADMIN
31 mins read

Kuperkosa ibuku

Cerita Dewasa – Cerita kuperkosa ibuku dimulai saat Matahari sudah tinggi saat aku bangun dari tidur. Aku baru masuk siang hari nanti, oleh karenanya aku sengaja bangun agak siang. Rumah sudah kelihatan sepi, Mbak Mona sudah berangkat sekolah dan ayah sudah ke kantor, tinggal aku dan ibu yang ada dirumah, setiap harinya Aku menuju keruang makan untuk sarapan, tapi hari in tidak ada nasi atau roti yang biasanya disediakan oleh ibuku. Kemana ibu ini, padahal perutku sudah sangat lapar sekali. Aku pergi ke dapur, tapi lagi-lagi ibu tak ada di sana, akhirnya kuputuskan untuk mencarinya di kamar.
Pintu kamar sedikit terbuka saat aku sampai disana. Dan.., deg! Jantungku tiba-tiba berdebar-debar saat dari sela-sela pintu kulihat sosok tubuh mulus, tanpa sehelai baju sedang berdiri di depan cermin. Ibuku sedang asyik mengamati tubuhnya, sesekali ibu memutar badannya, Kedua tangannya sesekali meremas kedua payudaranya -yang dulu sering kuisap saat masih kecil- dan meraba pinggangnya yang kecil. Umur ibuku yang baru 34 tahun tak menghalangi kekagumanku pada kemulusan dan keseksian tubuh Ibu. Lama-lama kelamaan aku jadi terangsang melihat tubuh telanjang Ibuku tersebut, Berkali-kali aku meneguk ludah melihat pantat Ibu yang kelihatan masih padat dan bulat, atau ketika tangan Ibu mengusap kemaluannya dengan lembut, aku seperti menyaksikan striptease yang menggairahkan, dan tanpa sadar tubuhku mennyenggol pintu kamar sehingga bunyi pintu yang terbuka mengagetkan Ibu maupun aku sendiri.
Ibu memandangku sambil melotot karena merasa malu melihat anaknya sedang memergokinya bertelanjang bulat, tapi anehnya aku tak merasa takut atau malu, aku malah menikmati pemandangan di depanku, tubuh putih mulus dengan buah dada yang bulat dan kemaluan yang penuh dengan rambut hitam, “Ryan, sejak kapan.. kamu di situ?!” tanya Ibuku sambil menahan amarah, aku hanya tersenyum kecil, karena melihat Ibuku malah bertolak pinggang dan tidak menutupi kemaluan maupun buah dadanya. “Salah Ibu sendiri tidak menutup pintu..”, kataku sambil mendekati Ibu, “..atau Ibu sengaja supaya Ryan mengintip..”
Tiba-tiba tangan kanan Ibu melayang hendak menampar pipiku, tapi aku lebih cepat dan menangkap tangan Ibu. Dengan gerakan cepat tubuh Ibu sudah berada dalam pelukanku, kini aku dapat merasakan harum dan mulusnya tubuh Ibuku sendiri, mendapat perlakuan seperti itu tentu saja Ibuku meronta dan mencoba melepaskan diri. Namun kedua tanganku cukup kuat untuk menahan tubuh Ibuku dalam pelukanku, “Ryan.., lepaskan!! Aku Ibumu ..jangan lakukan ini kepada Ibu, nak..!” aku tak peduli lagi, leher Ibu yang jenjang jadi sasaran mulutku. Pipinya juga tak luput dari ciuman bertubi-tubi dan penuh nafsu dari mulutku. Ibuku terus meronta tiada henti dan membuat kami terjatuh ke tempat tidur, kesempatan ini kugunakan untuk menindih tubuh Ibuku dan melepas kaos yang kupakai, tapi akibatnya fatal, Ibu dapat mendorong tubuhku dan mencoba melarikan diri.


Dengan sigap, aku menangkap kedua kaki Ibu dan kembali menindih tubuh mulus Ibuku, kali ini posisi Ibuku telungkup dengan badanku di atasnya. Sementara tangan kananku memegangi kedua tangannya, tangan kiriku mencoba melepas celana pendekku. Untung aku tidak memakai celana dalam, hingga dalam sekejap aku sudah telanjang bulat seperti Ibuku. Tanpa pemanasan lebih lanjut aku mencoba mencari lubang kemaluan Ibu dan memasukkan jalan tolku ke dalam tempenya, tapi posisi Ibu yang telungkup menyulitkanku untuk dapat memasukkan jalan tolku ke lubang vagina Ibu. Apalagi Ibu tak henti-hentinya meronta dan mencoba mendorong tubuhku, akhirnya tubuh Ibu sedikit kumiringkan dan dengan bantuan tangan kiriku yang bebas, jalan tolku dapat menemukan kemaluan Ibuku, aku kembali kesulitan menerobos kemaluan Ibu yang seret karena tidak begitu basah dan jalan tolku sendiri lumayan besar. Tapi aku tidak putus asa, dengan sedikit usaha dan terus memaksa akhirnya jalan tolku bisa masuk seluruhnya ke tempe Ibuku. “..Aghh..!!” Ibu berseru sedikit sakit karena jalan tolku yang memaksa masuk. “..Ryan.. tolong.. berhenti.. aku Ibumu..!!” Aku diam saja karena sibuk memasukkan dan mengeluarkan jalan tolku dari lubang vagina Ibu.


Tubuh Ibu yang terus meronta sedikit membantuku dalam menggoyang tubuhnya, kemaluanku keluar masuk dengan agak mulus dan cepat, rupanya Ibu lelah meronta terus dan kelihatan pasrah karena mendadak tubuhnya berhenti meronta. Aku langsung membalikan tubuh Ibuku sehingga posisinya kini telentang, sementara jalan tolku masih bersemayam di tempe Ibuku, kembali aku menggenjot tubuhku dan jalan tolku semakin cepat keluar masuk dari lubang kemaluan Ibuku itu. Mulusnya gerakan jalan tolku terbantu karena vagina Ibu mulai mengeluarkan cairan kewanitaannya, dan Ibu pun banyak diam serta sesekali mendesah kecil. Mata Ibu sedikit tertutup dan kelihatan sayu sekali. Aku yang mengira Ibu sudah bergairah menjadi bersemangat dalam bergerak maju dan mundur, payudara Ibu yang basah oleh keringatnya kuciumi dengan panuh nafsu, putingnya kuisap-isap lembut, dan sesekali kugigit.
Ibu sedikit menggelinjang saat kuperlakukan seperti itu. Kedua kaki Ibuku kuangkat keatas sehingga lubang kemaluannya sedikit menyempit. Aku menggerakan pantatku sedikit lambat dan saat memajukan kudorong pantatku agak keras. Ibu rupanya suka dengan gerakan ini karena desahan Ibu semakin keras, bahkan kini aku dapat merasakan pantat Ibu bergoyang untuk mengimbangi gerakanku, aku jadi bertambah bernafsu untuk dapat mengesoti Ibuku lebih lama lagi, tubuh Ibuku kembali kubalik dan kini posisi tubuh Ibuku sedikit kutekuk menyerupai gaya anjing. Ibu yang sudah pasrah menuruti keinginanku, lewat gaya anjing ngesot ini aku terus memasukkan dan mengeluarkan jalan tolku dengan cepat, kemaluan Ibu yang kini benar-benar basah memudahkan gerakan jalan tolku menelusuri liang vagina tempat aku dulu lahir, akhirnya aku tak tahan lagi dengan cepat aku menghujamkan jalan tolku dalam-dalam ke lubang kemaluan Ibuku saat kepuasan itu datang, dan air maniku pun muncrat begitu deras dan banyak, membasahi tempe Ibu.


Aku tergeletak kesamping, sementara Ibuku masih dalam posisi telungkup membelakangiku, tanganku menyentuh pinggang Ibu dan mencoba membalikkan tubuhnya, tapi Ibu malah menolak dan bangkit dari tempat tidurnya, Ibu berdiri dan menatapku dengan mata yang sembab, “Keluar Ryan.. tinggalkan Ibu sendiri, tolong?!”, tangan Ibu menunjuk ke arah pintu kamar, aku hanya angkat bahu dan meraih pakaianku serta pergi dari situ. Sebelum pergi aku menatap wajah Ibuku, tapi dia membuang muka. Akupun keluar dari kamar orang tuaku, di kamarku aku baru merenungi perbuatanku sendiri barusan, tapi entah kenapa aku malah benar-benar merasa sangat puas setelah mengesoti Ibuku sendiri.
Hampir satu setengah jam aku diam di kamar, semakin lama aku berpikir aku malah menikmati bayangan saat aku dan Ibu bercinta tadi, dan gairahku kembali bangkit membayangkan harum tubuh Ibuku dan permainan yang baru kujalani. Kemaluanku kembali mengeras, saat ini aku benar-benar kembali butuh tempe Ibuku lagi, tanpa pikir panjang lagi aku segera keluar kamar dan mencari Ibuku di kamarnya, tapi Ibu sudah tidak ada di kamarnya, aku pun mencarinya di ruang tengah, ternyata tidak ada juga. Saat itu kulihat Ibu sedang di dapur dan sedang memasak air, Ibu memakai daster tanpa lengan, dan lekuk tubuhnya yang ramping semakin membuatku bernafsu untuk segera bercinta dengan Ibuku. Ibu melihat kedatanganku, Ibu sedikit mundur kebelakang saat aku mendekatinya. “Kamu mau ngapain lagi ..?” suara Ibu sedikit bergetar, Aku tak menjawab, tangan kananku merengkuh pinggang Ibu yang kecil, dalam sekejap tubuh Ibu sudah dalam pelukanku, tapi aneh Ibu tidak meronta atau mendorong tubuhku, Ibu hanya diam dan saat lehernya kuciumi Ibu masih diam tak bereaksi, “Ryan.. kalau kamu menginginkan tubuh Ibu, tolong jangan pernah mengeluarkan air mani kamu di dalam..” suara Ibu terdengar tertekan di kupingku, “..Ibu nggak mau kamu hamilin atau aborsi..”


Aku yang mendapat ‘angin’, bertambah nafsu lagi, dengan sedikit terburu-buru aku melepas daster Ibu, dan aku sedikit kaget melihat Ibu tidak memakai celana dalam maupun BH, Aku mencari mulut Ibu, dan bibir Ibu kulumat dengan penuh gairah, Ibu yang sudah pasrah membalasnya dengan hangat, dan dapat kurasakan lidah Ibu bermain di rongga mulutku dengan liar, kami berciuman lama sekali sehingga hampir membuatku kehabisan nafas, dan Ibu sendiri terengah-engah saat kulepas bibirku dari bibirnya, aku lalu meminta Ibu untuk telentang di meja makan, tubuh Ibu menjadi sasaran mulutku saat Ibu tiduran di meja, payudaranya kuremas dan kujilati, putingnya yang mengeras kuisap-isap seperti waktu aku bayi, Ibu mendesah-desah tak henti-hentinya mendapat perlakuan tersebut. Mulutku kembali mencari sasaran berikutnya, perut Ibu kuciumi sebentar dan berikutnya selangkangan Ibu sudah di depan mukaku, kemaluan Ibu yang hitam karena penuh dengan bulu jembut, kuusap-usap dengan lembut, mulutku kubenamkan di kemaluan yang melahirkanku 16 tahun yang lalu, liang vagina Ibu yang basah memancarkan aroma yang menggairahkan, lidahku menjilati bibir vagina Ibu yang agak menggelambir di kedua sisinya, dinding-dinding vagina Ibu tak luput dari lidahku, kelentit Ibuku yang sebesar kacang juga ikut kujilati dengan penuh nafsu, suara Ibu yang mendesah dan melenguh mengiringi jilatan lidahku pada kemaluan Ibuku, tampaknya Ibu benar-benar menyukai oral sex yang kuberikan.


Puas menjilati kemaluan Ibu aku naik ke atas meja, kusodorkan jalan tolku pada mulut Ibu yang langsung melahap jalan tolku dengan ganasnya, jalan tolku tenggelam dalam mulut Ibu yang kecil, Ibu hampir gelagapan saat mencoba menelan jalan tolku seluruhnya, mulut Ibu terus melahap kemaluanku dengan cepat dan liar, hingga kemaluanku berkilat akibat ludah Ibu yang menempel di kemaluanku, Ibu benar-benar ganas saat mempermainkan jalan tolku dengan mulutnya, hampir saja air maniku muncrat karena kenikmatan yang diberikan mulut Ibuku pada jalan tolku. Segera saja aku menyuruh Ibu melepaskan jalan tolku dan aku pun turun ke bawah, dengan posisi berdiri aku memasukkan jalan tolku kedalam lubang kemaluan Ibuku yang sudah basah kuyup. Kali ini aku tidak mengalami kesulitan, dan dengan mulusnya jalan tolku tenggelam dalam tempe Ibu, Aku pun bergerak maju muindur dengan cepat, sementara Ibu langsung menggoyangkan pantatnya dengan lambat, aku dapat merasakan nikmat vagina Ibu yang mencengkeram erat jalan tolku saat Ibu menggoyangkan pantatnya, kadang Ibu mengangkat pantatnya untuk menyambut hunjaman jalan tolku yang akan masuk kedalam tempe Ibu, permainan berlangsung cukup lama dan Ibu kelihatan begitu menikmatinya.

Keep reading

More posts from our blog

Cerita Sex Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku PART 1
By ADMIN June 09, 2024
Cerita Sex Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku , Namaku Ani, mahasiswi tingkat tiga di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. Aku dan...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

PERCINTAAN DENGAN ADIK ISTRI PART 1
By ADMIN June 08, 2024
Saya, Andry (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pria berumur 35 tahun dan telah berkeluarga, istri saya seumur dengan saya dan kami telah dikarunia...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

Cerita Dewasa Sex Sedarah Ibu dan Anak Kandung
By ADMIN June 07, 2024
Sudah Seminggu sandi menjadi suamiku, dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandi benar-benar pemuda yang sangat...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO


bank of america credit card phone payment Bank of America credit card phone payment is one of the largest financial institutions in the United States, serving millions of customers across the country. One of the key services that Bank of America offers its credit card customers is the ability to make payments using their mobile device. In this article, we'll take a closer look at Bank of America credit card phone payment and discuss its benefits and features. Making a payment on your Bank of America credit card using your mobile device is a quick and easy process. There are two ways to do this: through the Bank of America mobile app, or by calling Bank of America's customer service line. Using the Bank of America mobile app to make a payment is simple. All you need to do is download the app from the App Store or Google Play, sign in using your Bank of America online banking credentials, and navigate to the credit card section of the app. From there, select the "Pay Bill" option and follow the prompts to complete your payment. If you prefer to make a payment by phone, you can call Bank of America's customer service line and follow the prompts to make a payment. You'll need to have your credit card number and personal identification number (PIN) on hand to complete the payment. One of the benefits of using Bank of America credit card phone payment is the convenience it offers. You can make a payment at any time, from anywhere, as long as you have your mobile device with you. This is especially useful if you're on the go and don't have access to a computer or a physical Bank of America branch. Another benefit of using the Bank of America mobile app to make a payment is the ability to view your credit card account information and transaction history in real-time. This means you can keep track of your spending and ensure that your payment is processed correctly. In addition to the convenience and real-time information offered by Bank of America credit card phone payment, the service is also secure. Bank of America uses advanced security measures to protect its customers' personal and financial information. This includes encryption, multi-factor authentication, and fraud monitoring. Bank of America also offers automatic payment options for customers who want to ensure their credit card payment is made on time each month. With this service, you can set up a recurring payment to be made on a specific date each month. This is a great option for customers who are busy or who may forget to make a payment on time. To set up automatic payments, simply log in to your Bank of America account and navigate to the credit card section of the app. From there, select the "AutoPay" option and follow the prompts to set up your payment preferences. In conclusion, Bank of America credit card phone payment is a convenient, secure, and easy way for customers to make payments towards their credit card account using their mobile device. Whether you prefer to use the Bank of America mobile app or call the customer service line, the process is quick and easy. Plus, with the ability to view your account information and set up automatic payments, Bank of America credit card phone payment is a great option for anyone looking to simplify their financial management. Using the Bank of America Mobile App The Bank of America mobile app is a convenient way to make payments on your credit card account from your mobile device. Here's how to do it: Download the Bank of America mobile app from the App Store or Google Play. Sign in to your account using your Bank of America online banking credentials. If you haven't enrolled in online banking yet, you can do so by following the prompts on the app. Once you're signed in, navigate to the credit card section of the app. This will allow you to view your credit card account information and make payments. Select the "Pay Bill" option and enter the amount you want to pay. Choose your payment method. You can use your Bank of America checking or savings account, or you can use another bank account or debit card to make a payment. Enter the payment details, such as the account and routing numbers or the debit card information, and follow the prompts to complete the payment. Using the Bank of America Customer Service Line If you prefer to make payments over the phone, you can call the Bank of America customer service line to make a payment on your credit card account. Here's how to do it: Dial the customer service line at 1-800-732-9194. Follow the prompts to navigate to the credit card section. Enter your credit card number and personal identification number (PIN). Select the "Make a Payment" option and enter the amount you want to pay. Choose your payment method, such as a bank account or debit card. Enter the payment details and follow the prompts to complete the payment. Automatic Payments If you want to make sure your payments are always made on time, you can set up automatic payments for your Bank of America credit card account. Here's how to do it: Log in to your Bank of America account on the mobile app or online. Navigate to the credit card section of the app or website. Select the "AutoPay" option. Choose your payment amount and the date you want the payment to be made each month. Enter your payment details, such as the account and routing numbers or the debit card information. Confirm your preferences and submit your request. Benefits of Bank of America Credit Card Phone Payments There are several benefits to using Bank of America credit card phone payments. One of the most significant benefits is convenience. You can make payments at any time, from anywhere, using your mobile device. This is especially useful if you're on the go and don't have access to a computer or a physical Bank of America branch. Another benefit is the ability to view your credit card account information and transaction history in real-time. This means you can keep track of your spending and ensure that your payment is processed correctly. Bank of America also offers automatic payment options for customers who want to ensure their credit card payment is made on time each month. With this service, you can set up a recurring payment to be made on a specific date each month. This is a great option for customers who are busy or who may forget to make a payment on time. In conclusion, Bank of America credit card phone payments are a convenient, secure, and easy way for customers to make payments towards their credit card account using their mobile device. Whether you prefer to use the Bank of America mobile app or