Nikmatnya Ml dengan adik kandung PART 1

May 27, 2024
ADMIN
ADMIN
ADMIN
ADMIN
36 mins read

Namaku Yanti..usia 25 Tahun, menikah dan sudah punya momongan ,namanya Septi Ningtyas ,masih berumur 5 tahun, sekolah TK. Aku tiga bersaudara, kebetulan aku anak pertama, yg kedua namanya hardi usia 3 tahun di bawahku ,umur 22,sedangkan yg bungsu masih sekolah di SMU, umurnya 16 tahun,namanya Nastiti.
Dari sini aku akan mengisahkan sebuah perjalanan hidupku,yg menurut siapapun pasti tak layak untuk ditiru..karena aku akan kisahkan pengalaman pertama ngeseks aku selain dengan suamiku, yakni dengan adik kandungku sendiri......
Hari Minggu,sekitar jam 2 siang aku pergi ke rumah ibuku untuk mengambil pesanan dua pasang pakaian batik,untukku dan untuk suamiku,mas Bambang...karena sudah kebiasaan di kota kecilku..Kota Klaten,Jawa Tengah,bila ada resepsi pernikahan atau acara hajatan lainnya ,para tamu undangan maupun among tamu ( Para penerima Tamu ),selalu mengenakan pakaian khas Jawa,yakni pakaian batik.Setelah kutitipkan anakku pada mertuaku, yang kebetulan rumahnya tak jauh dari rumahku, aku pergi dengan mengendarai sepeda motor ke rumah ibuku..karena jaraknya tidak terlalu jauh..hanya 1 km dari rumahku.Sesampai di pekarangan rumah yg agak luas dan rimbun oleh pohon mangga dan rambutan ,sehingga suasananya terasa sejuk...ku standarkan sepeda motorku di bawah rimbunnya pohon mangga.
Ku melangkah menuju rumah yg tampak sepi dengan daun pintu yg tertutup rapat,...jangan2 tak ada orang di rumah...pikirku dalam hati.
"Her....Ti....." Tak ada jawaban, kucoba putar grendel pintu..."Lho.***k terkunci...apa pada tidur..ya ? tanyaku dalam hati..terus kudorong daun pintu, dan terus masuk menuju ke belakang,karena kamar ibuku ada paling belakang,karena ditelpon tadi,ibu bilang pakaiannya di simpan di meja kamar ibu. Ada 3 kamar di rumah ini, Yang depan , kamarnya adik bungsuku, belakangnya kamar Herdi, sedangkan kamar ibu terpisah dibelakang,menghadap ruang keluarga.Saat aku melintas di depan pintu kamar Hardi yg tertutup rapat..kudengar suara cekikikan seorang wanita...aku sejenak menghentikan langkahku, dan dengan pelan2 kudekati pintu kamar hardi,untuk sekedar ingin tahu dengan siapa Hardi di dalam kamar. Apa diam -diam Hardi suka bawa pacarnya masuk ke dalam kamarnya..saat ibu tidak di rumah..? Siapa ya ceweknya...? Tanyaku dalam hati dengan penasaran. Kudekatkan kupingku ke pintu kamarnya....hening sejenak....namun tak berapa lama terdengar desahan dan erangan manja seorang wanita yg tak begitu jelas suaranya....
"Lagi pada ngapain mereka...?" Naluriku sebagai seorang wanita yg telah berumah tangga, meyakini adanya percumbuan birahi di dalam kamar adikku. Aku jd penasaran,siapa wanita yg tengah Hardi cumbui, di siang hari gini...Aku coba menempelkan sebelah mataku di lubang kunci, Ya Tuhan......ada dua insan telanjang bulat saling tumpang tindih, dengan bibir saling berpagut dengan mesranya...Tampak tubuh keduanya saling meliuk dengan indahnya, laksana penari erotis ....tengah terbuai dalam lautan asmara...
Dadaku jadi berdegup kencang menyaksikan pemandangan yg baru pertama kali kulihat secara langsung, pergumulan dua sejoli tengah di mabuk cinta bergumul dalam luapan birahi.....bukan seperti yg sering kutonton dari kaset BF suamiku.Nafasku jadi terasa sesak dan lututku bergetar menyaksikan apa yg tengah terjadi di atas kasur adikku.Namun aku masih belum jelas melihat wajah gadis yg tengah berada di bawah dekapan Hardi..karena terhalang kepala Hardi yg tengah mencumbunya ...tiada hentinya...
Jantungku makin berdegup kencang...kulitku serasa merinding semua....perlahan kurasakan kontak birahi pada bagian sensitifku....terasa ada yg tengah berdenyut-denyut dari kemaluanku....terus terang ...aku jd terangsang melihat pemandangan di depan mataku...walau tak terlihat seutuhnya.....Semakin kudengar erangan manjanya...dan rintihan2 kenikmatan....dari dua insan berlainan jenis yg tengah berpacu dalam mengarungi samudera kenikmatan...semakin besar pula nafsu birahi yg bergolak dalam jiwaku...tak sadar kuremas kedua payudaraku dan kuelus-elus juga organ kewanitaanku yg mulai terasa lembab ,terbakar oleh panasnya nafsu
yg makin membara. Mataku kupicingkan lagi makin menempel rapat pd lubang kunci,demi mendengar rintihan yg makin keras kudengar dan pergulatan dua tubuh bugil yg makin seru...tanganku makin cepat meremas susuku,dan satunya kumasukkan ke balik celana dalamku....aku masturbasi seiring dengan desahan -desahan manja dari balik pintu.Tak lama kudengar lenguhan panjang dari mulut mereka.
"eeehhhmmm...mmasss.....Titi...mauuu...kelluuuaarrr.........aaaahhh............" Aku jadi kaget setengah mati, saat gadis yg tengah berada di bawah pelukan Hardi....ternyata adikku yg bungsu,Titi...
"Mas juga sudah gak tahannnn...sayang....ooohhh...mmmmmmhhhh...."Erang Hardi disela genjotan pantatnya yg naik turun dengan cepat..disertai dengan pelukan erat tangan Titi di leher Hardi, dan sepasang kakinya dijepitkan ke pinggang Hardi ,seraya mengangkat pantatnya tinggi -tinggi semakin menekankan memeknya yg tengah disodok batang kemaluan Hardi.
"mass...ahh.......uuhhh......"Titi mengerang lagi.......tanda telah mencapainya. Dan Hardi pun merintih panjang...dan kulihat terus terdiam masih menindiah tubuh Titi. Keduanya masih berpelukan, setelah kelelahan berburu kenikmatan. Aku yg sudah tak tahan, makin kegesek vaginaku, terus kumasukan jari tanganku ke dalam memekku. Kulihat di dalam sana Hardi mencabut batang kontolnya dari memek Titi, Ahh...aku sempat kaget dan kagum dengan ukuran penis adikku...yg ternyata ukurannya besar dan panjang, berbeda dengan kontol suamiku yang ukurannya biasa-biasa saja. Aku menelan ludah...dan birahiku semakin tinggi melihat besar dan panjangnya kontol adikku, kepala kontolnya kelihatan merah dan mengkilat oleh cairan kental mereka berdua.
"sseeeerrrr.....seerrrrr....mani ku keluar deras...berkali-kali membasahi dua jariku yg kumasukkan ke dalamnya.Dengkulku jadi terasa lemas....dan nafasku sedikit ku tahan ....agar tak menimbulkan suara.Cepet2 ku melangkah dari situ dengan sedikit jinjit.....menuju pintu keluar. Kututup rapat pintunya, lantas kutuntun motorku agak menjauh dari rumah,dan kustater lalu kunaiki mendekat rumah, agar disangka mereka aku baru datang, dan kubunyikan klakson motor matic ku, .....dengan begitu,mereka bisa dengar dan segera berpakaian. Aku tidak buru-buru mengetuk pintu, karena kutahu mereka butuh waktu untuk mengenakan pakaiannya kembali, yg sempat berserakan di lantai dan tempat tidur. Aku pura-pura membuka jok motorku, seolah mengontrol bahan bakarnya, padahal ku tahu bensin masih penuh.Setelah kuperkirakan mereka selesai berpakaian, ku panggil-panggil adikku.
"Tii.....titi......" lantas ku ketok pintu berulang-ulang,...
"Ya......" sahut adikku dari dalam,tak lama kemudian membuka pintu. Kulirik sekilas, Titi hanya mengenakan atasan kaos tak ber BH, dan span putih, mungkin karena terburu-buru.
"Eh...mbak Yanti.....kukira siapa...?"
"lagi tidur ya....Ti...?" tanyaku seakan tak tahu.
"Iya...mbak......sendirian mbak..?"
"Iya....siSepti dititipin mbahnya ( mertuaku) sebentar,mbak cuma mau ngambil batik yg mbak pesan dari Ibu."
"oohh..."
Aku terus masuk,dan mengambil batik dari kamar ibu, setelah pintu kamar kututup lagi, aku pura-pura bertanya ...
"Hardi kemana Ti....?"
"Gak tahu....paling tidur di kamarnya...?" jawabnya bohong. Aku cuma tersenyum dalam hati'''
"Har....har...." Kupanggil adikku sambil kubuka pintu kamar tidurnya yg tak terkunci,nampak Hardi tengah tiduran sambil tengkurep.
"Ada apa mbak...?"katanya sambil menoleh ke arahku , kemudian duduk di tepi tempat tidur yg barusan dipake buat bergumul dalam birahi.
"Nanti mbak mau minta tolong benerin kipas angin,kamu gak ada kerjaan kan?"tanyaku sambil ku;irik celana kolornya, yg menonjol ke depan...pikiranku jd aneh..dan tak karuan setelah tadi kulihat adegan live "Berpacu dalam birahi". Aku jd terangsang...saat kulihat batang kemaluannya tercetak dibalik kolornya.
"Kutunggu ya Har....apa bareng sekalian sama mbak....?"
"Ntar aja mbak...lagian ku mau mandi dulu..." jawabnya.
"Ya sudah.....mbak pulang dulu...." Jawabku sambil keluar kamarnya....
Sekitar jam 4 sore, kudengar suara mesin motor berhenti depan rumahku, yg tak lain motor adikku.
Saat itu..aku baru selesai mandi dan masih berbalut handuk. Sengaja kuambil handuk yang agak kecil, walau handuk besar juga ada dan tergantung di cantelan kamar mandi,agar sebagian auratku
tampak dan terlihat oleh adikku ....karena terus terang saja,setelah melihat kejadian tadi...aku pun jd terangsang dan belum sirna sampai sekarang,bahkan aku jg punya ide gila untuk bisa merangsang adikku yg memiliki penis yg besar ,dan ingin merasakan kenikmatan seperti yg adikku rasakan tadi.
Aku keluar kamar mandi dengan menampakan sebagian payudara montokku,bahkan lingkaran coklat muda yg menghiasi putingku yg mulai mengeras karena sudah horny semenjak tadi, nampak mengintai dari balik lipatan handukku.Dan paha putih mulusku sengaja kupamerkan untuk memancing libido adik laki-lakiku,yang tak bisa ditutup handuk mungil yg hanya bisa menutup pahaku sekitar sepuluh centi dibawah vaginaku.
"Oh..kamu Har...." kataku setelah Hardi masuk rumah yang pintunya sengaja tak kututup,dan tampak oleh sudut mataku , bagaimana adikku memandang tubuhku tanpa berkedip.Aku terus masuk kamarku dan memanggilnya.
"Sini Har..nih kipasnya..tolong ya..perbaiki...sayang kalo beli lagi, ini juga belum lama beli..tapi kok sudah gak hidup...."
Hardi melangkah masuk kamarku, dan aku sedikit menungging, meraih kipas angin yg hendak diperbaiki, dan kuyakin saat ini Hardi pasti tengah melihat bagian intimku yg sengaja kuperlihatkan padanya, walau seolah aku tak menyadarinya. Terus terang aku pun tak pernah menyangka bisa senekad ini, pasti karena aku telah terbakar nafsu sejak di rumah orang tuaku tadi, dan tak punya rasa malu untuk mempertontonkan sebagian auratku pada adikku sendiri.Yang ada sekarang adalah
birahiku terasa bergelora dan ingin ada yg memuaskan hasratku ,akal sehat telah tertutup oleh hawa nafsu yg menguasai batinku.
"Mas Bambang kemana mbak, kok gak kelihatan ?" tanya Hardi sambil menerima kipas angin yang kusodorkan padanya, seolah untuk menutupi gejolak rasa yg tampak dari wajahnya.
"Mas mu kan lagi bantu-bantu di rumah budhe Siti...lusa kan mau mengadakan acara hajatan perni-
kahan anaknya , si Marni..." jawabku sambil berbalik menuju lemari pakaianku dan menurunkan lilitan handukku ke pinggangku.Kubiarkan bagian atas tubuhku terbuka, dan mengambil baju kaos putih tipis dari dalam lemariku,terus kupakai tanpa menggunakan BH di dalamnya. Kubiarkan payudaraku tercetak dari balik kaosku yg tipis, memperlihatkan puting mungil yg tampak tegak mengeras, karena menahan gejolak nafsu yg tengah aku mainkan untuk mencoba memancing nafsu lelaki remaja yang tengah besar-besarnya gejolak birahinya, walau itu adikku sendiri.
Hardi keluar kamar dan terus memperbaiki kipas angin di ruang depan,sementara aku meraih remot control dan menyalakan tv sambil tiduran di kasur lantai depan televisi.Sambil memilih-milih channel, aku berpikir keras ,bagaimana caranya agar libidoku saat ini bisa tersalurkan. Aku jadi berpikiran nakal untuk memancing birahi adikku ,yang mampu membuat dadaku berdesir manakala kuingat betapa gagahnya penis adikku disaat berdiri ,panjang dan besar melebihi punya suamiku.
Jantungku jadi tak karuan memikirkan kegilaan yg kini aku rasakan,baru kali ini aku bersikap seperti hilang akal sehatku dan lebih dikuasai nafsu birahi yg ingin segera memperoleh penyaluran.
Ada dorongan yg kuat dari dalam jiwaku tanpa mengindahkan rasa malu dan etika, desiran kenikmatan perlahan menjalar menyusuri dinding-dinding vaginaku, membuat lembab daerah sensitifku,tersiksa oleh anganku sendiri. Selang setengah jam, Hardi menenteng kipas angin yg telah diperbaikinya,melangkah mendekatiku yang tengah terlentang sambil nonton tv, kakiku sengaja agak kubuka sedikit, dan tonjolan dadaku jelas terlihat dibalik baju tipis tanpa bra ,untuk memancing gejolak jiwa adikku, yg telah menghanyutkan aku dalam hayalan nafsu.
"Nih mbak dicoba dulu,kayaknya sekarang sudah bisa hidup"
"Yang rusak apanya ,Har..?"
"Kabel saklarnya putus....."
"Dicoba disitu saja ,Har...belakang Tv "
Adikku langsung membawa kipas angin kebelakang tv dan mencoba menyalakannya setelah mencolokkan kabelnya.
"Hidup lagi mbak....." kata adikku sambil melihat ke arahku ,dan sekilas sorot matanya kulihat menghunjam tajam ke bukit kembarku.
"Makasih ya Har, kalau gitu tolong sekalian pasang di kamar ,agar si Septi nggak kegerahan tidurnya"
Adikku langsung mencabut kabelnya dan membawanya ke kamar tidurku.Tak lama kemudian dia balik lagi dan duduk di pojok sofa sambil ikut nonton tv.

Keep reading

More posts from our blog

Cerita Sex Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku PART 1
By ADMIN June 09, 2024
Cerita Sex Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku , Namaku Ani, mahasiswi tingkat tiga di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. Aku dan...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

PERCINTAAN DENGAN ADIK ISTRI PART 1
By ADMIN June 08, 2024
Saya, Andry (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pria berumur 35 tahun dan telah berkeluarga, istri saya seumur dengan saya dan kami telah dikarunia...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

Cerita Dewasa Sex Sedarah Ibu dan Anak Kandung
By ADMIN June 07, 2024
Sudah Seminggu sandi menjadi suamiku, dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandi benar-benar pemuda yang sangat...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO


bank of america credit card phone payment Bank of America credit card phone payment is one of the largest financial institutions in the United States, serving millions of customers across the country. One of the key services that Bank of America offers its credit card customers is the ability to make payments using their mobile device. In this article, we'll take a closer look at Bank of America credit card phone payment and discuss its benefits and features. Making a payment on your Bank of America credit card using your mobile device is a quick and easy process. There are two ways to do this: through the Bank of America mobile app, or by calling Bank of America's customer service line. Using the Bank of America mobile app to make a payment is simple. All you need to do is download the app from the App Store or Google Play, sign in using your Bank of America online banking credentials, and navigate to the credit card section of the app. From there, select the "Pay Bill" option and follow the prompts to complete your payment. If you prefer to make a payment by phone, you can call Bank of America's customer service line and follow the prompts to make a payment. You'll need to have your credit card number and personal identification number (PIN) on hand to complete the payment. One of the benefits of using Bank of America credit card phone payment is the convenience it offers. You can make a payment at any time, from anywhere, as long as you have your mobile device with you. This is especially useful if you're on the go and don't have access to a computer or a physical Bank of America branch. Another benefit of using the Bank of America mobile app to make a payment is the ability to view your credit card account information and transaction history in real-time. This means you can keep track of your spending and ensure that your payment is processed correctly. In addition to the convenience and real-time information offered by Bank of America credit card phone payment, the service is also secure. Bank of America uses advanced security measures to protect its customers' personal and financial information. This includes encryption, multi-factor authentication, and fraud monitoring. Bank of America also offers automatic payment options for customers who want to ensure their credit card payment is made on time each month. With this service, you can set up a recurring payment to be made on a specific date each month. This is a great option for customers who are busy or who may forget to make a payment on time. To set up automatic payments, simply log in to your Bank of America account and navigate to the credit card section of the app. From there, select the "AutoPay" option and follow the prompts to set up your payment preferences. In conclusion, Bank of America credit card phone payment is a convenient, secure, and easy way for customers to make payments towards their credit card account using their mobile device. Whether you prefer to use the Bank of America mobile app or call the customer service line, the process is quick and easy. Plus, with the ability to view your account information and set up automatic payments, Bank of America credit card phone payment is a great option for anyone looking to simplify their financial management. Using the Bank of America Mobile App The Bank of America mobile app is a convenient way to make payments on your credit card account from your mobile device. Here's how to do it: Download the Bank of America mobile app from the App Store or Google Play. Sign in to your account using your Bank of America online banking credentials. If you haven't enrolled in online banking yet, you can do so by following the prompts on the app. Once you're signed in, navigate to the credit card section of the app. This will allow you to view your credit card account information and make payments. Select the "Pay Bill" option and enter the amount you want to pay. Choose your payment method. You can use your Bank of America checking or savings account, or you can use another bank account or debit card to make a payment. Enter the payment details, such as the account and routing numbers or the debit card information, and follow the prompts to complete the payment. Using the Bank of America Customer Service Line If you prefer to make payments over the phone, you can call the Bank of America customer service line to make a payment on your credit card account. Here's how to do it: Dial the customer service line at 1-800-732-9194. Follow the prompts to navigate to the credit card section. Enter your credit card number and personal identification number (PIN). Select the "Make a Payment" option and enter the amount you want to pay. Choose your payment method, such as a bank account or debit card. Enter the payment details and follow the prompts to complete the payment. Automatic Payments If you want to make sure your payments are always made on time, you can set up automatic payments for your Bank of America credit card account. Here's how to do it: Log in to your Bank of America account on the mobile app or online. Navigate to the credit card section of the app or website. Select the "AutoPay" option. Choose your payment amount and the date you want the payment to be made each month. Enter your payment details, such as the account and routing numbers or the debit card information. Confirm your preferences and submit your request. Benefits of Bank of America Credit Card Phone Payments There are several benefits to using Bank of America credit card phone payments. One of the most significant benefits is convenience. You can make payments at any time, from anywhere, using your mobile device. This is especially useful if you're on the go and don't have access to a computer or a physical Bank of America branch. Another benefit is the ability to view your credit card account information and transaction history in real-time. This means you can keep track of your spending and ensure that your payment is processed correctly. Bank of America also offers automatic payment options for customers who want to ensure their credit card payment is made on time each month. With this service, you can set up a recurring payment to be made on a specific date each month. This is a great option for customers who are busy or who may forget to make a payment on time. In conclusion, Bank of America credit card phone payments are a convenient, secure, and easy way for customers to make payments towards their credit card account using their mobile device. Whether you prefer to use the Bank of America mobile app or