Nikmatnya Ml dengan adik kandung PART 2

May 27, 2024
ADMIN
ADMIN
ADMIN
ADMIN
69 mins read

"Kamu gak buru-buru pulang ,kan Har...?"
"Kenapa emang, mbak..?" adikku balik bertanya.
"Tolong kerikin mbak,ya...kayaknya masuk angin...tadi mau minta tolong sama ibu ( mertua ),si Septi keburu rewel ingin pulang, begitu nyampe langsung tidur dia..."kataku mulai mencoba cari cara agar bisa lebih dekat lagi untuk sekedar melihat reaksi adikku.Dan sering kubaca dari cerita2 dewasa, cara itu biasanya akan lebih memungkinkan untuk dapat membangkitkan syahwat dua mahluk berlainan jenis, karena diawali dari persentuhan dua kulit dan sedikit menampakkan daerah sensitif akan membangkitkan libido keduanya.
"Ya udah sini...pake apa kerokannya....?'tanya adikku lagi
"Ambil body lotion mbak di kamar...di atas meja rias Har...."
Hardi pun bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar.
Aku bangun dan duduk masih sambil menonton tv, seolah kuanggap biasa-biasa saja, padahal dalam hatiku tengah bergemuruh memikirkan langkah apa yg harus kulakukan, bingung antara nafsuku pd diri Hardi adikku dan malu pada dorongan hasratku yg tak bisa kubendung.
"Dikerokin apanya mbak...lehernya apa punggungnya..? tanya adikku sambil duduk di belakangku.
"Semuanya Har..punggung dan leher sekalian.."
"Nggak sekalian pijet.....biar komplit...?"tanya adikku dengan nada canda.
"Kebetulan itu...kalau mau...kebetulan nih badan pegel banget...."
"Tuh kan...jadi nambah lagi....?'
"Habis...kamu nawarin.."
"Iya dehh....tapi kerokannya sambil duduk apa sambil tiduran?" tanya adikku
"Kalau mau terus dipijit sih enakan sambil telungkup aja..." kataku sambil melepas kaosku.Tubuh atasku langsung bugil,karena memang aku tak memakai bra,lantas ku telungkup di atas kasur lantai .Hatiku jadi tak karuan sendiri...menanti tangan adikku menyentuh tubuh telanjangku dan bahkan nanti mungkin merabanya dengan pijatan-pijatan ditubuhku.Hardi menggeser duduknya ke samping kiriku dan mengoleskan lotion ketubuhku dengan ujung jarinya.
"Jangan keras-keras ya Har...asal dikerok aja.." pintaku pada hardi
Hardi tak menjawab,tangannya mulai mengerik punggungku mulai dari bahuku.
"Sudah lama nggak pernah lihat tubuh mbak...sekarang tampak lebih bersih ya.." kata adikku memuji.
"Jangan ngeledek kamu....padahal tubuh mbak banyak dakinya kan..?
"Bener mbak...tubuh mbak Yanti bersih..tambah montok lagi..." kata adikku sambil tangannya terus mengerik punggungku dari tengah ke samping. Terkadang terasa geli di tubuhku manakala kerikannya hampir menyentuh pinggiran payudaraku yang menonjol kesamping kiri kanan tubuhku.Tanganku agak kuangkat ke atas agar tonjolan payudaraku mendapat sapuan dari mata adikku yang kuyakini Hardi pun pasti menikmati suasana ini, seperti yg kurasakan dalam jiwaku.
"Oouww..jangan terlalu keras Har..." kataku sambil agak memiringkan badanku menahan sakit dan geli, hingga bulatan payudaraku yang putih mengkilap makin terbuka.
"Ooohh...sorry..sorry...mbak...tak pelanin lagi..."katanya seraya berpindah ke pinggangku.
Sekarang kerikan di punggungku seolah elusan saja..yang membuat nafasku kian sesak menahan himpitan beban nafsu yg bergemuruh semenjak tadi.Kini tangannya berpindah mengerik tubuhku sebelah kanan ,tanpa menggeser duduknya,sehingga dengkul dan paha kanannya menumpang di bokongku,seakan ditekan-tekan seiring dengan gerakan tangannya yg terus mengerik punggungku, membuat kemaluanku menekan nekan ke kasur lantai alas tidurku,memberikan sensasi yg nikmat menjalari tubuhku.Selang beberapa menit ,selesai sudah punggungku dikeriknya. Lantas Hardi mulai
memijat tubuh bugilku dari pinggang mengarah ke atas. Karena mungkin posisinya yg tidak nyaman, dia bergeser dan berjongkok mengangkangi tubuhku, tanpa banyak bicara. Aku pun jadi lebih banyak diam menikmati sentuhan halus tangannya di punggungku,lebih menyerupai belaian daripada pijatan yang sesungguhnya. Kugeserkan bantal penopang dadaku, hingga payudaraku semakin meluber ke samping,dan ada rasa nikmat dengan apa yang terjadi kini,memamerkan auratku kepada adikku sendiri yang telah mampu membuatku jadi kelimpungan terbuai nafsu.
"Nah..disitu agak pegel-pegel Har..." Kataku saat tangan hardi memijit pinggiran buah dadaku, dan kuharap Hardi berlama-lama memijit bagian itu .Sesekali ujung jarinya kurasakan menyentuh lebih dalam lagi ..dan kubiarkan saja, sambil kunikmati pijatan tangannya.Pahnya sesekali ditumpangin di atas pahaku, dan saat tangannya memijit bagan tengkukku, kurasakan pantatnya menekan pantatku.
Jantungku jadi berdegup lebih kencang ,saat pantatku semakin sering ditekan oleh pantatnya. Karena aku diam saja, tampaknya Hardi makin berani saja,sedikit demi sedikit kurasakan benda keras di selangkangannya menekan belahan pantatku,bahkan semakin lama pijatan tangannya keatas kebawah ,diiringi dengan gesekan penis dibalik celananya naik turun.
Ohhh....betapa nikmat sensasi yang kurasakan, mendongkrak cairan dalam rahimku meleleh mebasahi celana dalamku. Betul-betul kenikmatan langka dan jarang kudapatkan dengan diawali oleh perasaan yg berkecamuk antara nafsu ,ragu dan malu bercmpur jadi satu.
Namun setelah birahiku mendapat sambutan dan mulai memuncak, keraguan dan rasa malu perlahan sirna,berganti dengan gelombang pasang bergemuruh seiring desahan halus tak tertahankan keluar dari bibir mungilku.
"Ssshhhh.....sshhh.....hhhhh......"
Hardi masih terus menggesekan penisnya di belahan pantatku,sementara tangannya kini menyentuh pinggiran buah dadaku yang merambat lebih kedalam lagi, nafasku semakin terasa panas dan darahku kian mendidih.Sedikit kuangkat tubuhku ,agar tangan halus itu makin mudah memberikan kenikmatan dan menyapu seluruh bagian payudaraku, yang telah menanti sejak tadi untuk dijamahnya.Kubenamkan wajahku pada bantal, menahan rasa nikmat yg melumuri jiwaku,sambil kupejamkan mata ini meresapi tiap sentuh tangan adik kandungku.Dalam kelembutan belaiannya,kini kurasakan ada hembus nafas mendekati telingaku, dan kecupan bibir menggelitik telingaku,pipi,rambut dan sentuhan tangan yang membalik tubuhku untuk terlentang ....hingga setiap lekuk wajahku dibelai dan disapu bibir dan lidah adikku. Dan tubuhku yg tak terbungkus pakaian lagi memamerkan dua bukit kembar yang putih bersih dan masih lumayan kenyal, dihiasi dengan puting coklat muda yg telah keras mengacung ,menantang untuk dihisap dan dinikmati.Terus terang...aku yang sudah merasakan libidoku naik sedari tadi, dibuat tak berdaya untuk bertahan lama-lama dalam situasi seperti ini. Vagina makin basah oleh lendir yang terus mengalir, setiap sentuhan nikmat menjalari tubuhku.
"Har...ooohhh...ssshhh....hisap Har......" mulutku tak ragu lagi untuk mengerang dalam gelora nikmat yang menerpa diiringi gelinjang tubuhku dan remasan gemas dirambut dan punggung adikku ,yang kini tengah menindihku, mencium leherku, menjilati dadaku meremasnya dan menghisap serta menggigit-gigit puting mungilku.Tak tahan dengan semua ini, cepat kudorong sedikit tubuh adikku, kuraih kancing bajunya dan kulucuti..setelah bajunya terlepas..kembali adikku menyerang leher dan bibirku. Lidahnya menyeruak masuk dan menari dalam rongga mulutku,kedua tangannya meremas dua bukit kembarku,memilin putingnya, dan seketika tangan kanannya melepaskan cengkraman di payudaraku, menuruni perutku dan menggelitik pusarku, geli dan nikmat tak terhingga menyergap jiwaku melambungkan anganku ke alam nirwana,nirwana dunia yang teramat indah. Terus jari jemarinya menyusup ke celana tipisku. Aku yg sudah sangat terbuai alunan melodi nafsu yang menggebu,senantiasa mengangkat tubuh adikku dan meraih ikat pinggangnya ,lantas kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Secepat kilat kupelorotkan kebawah dan kujepit dengan jari kakiku kutarik lagi hingga terbebaslah penis nan tegak berdiri dengan gagahnya, yg mampu membuatku terbang melayang ke alam hayal penuh birahi,dan kini penis keras dan besar di depan mataku tak kusia-siakan...kuraih dan kugenggam serta kuremas dengan penuh nafsu. Sementara itu bibir adikku kini bergerilya di puting susu kiriku ,tangan kirinya meremas buah dada kananku ,dan tangan kananny membebaskan lembah kenikmatanku dari celana kolor tipisku, dan terpampanglah dua bibir yang menjepit klitoris mungilku, dihiasi bulu-bulu halus yg senantiaa kurawat dengan rapi . Memekku nampak semakin basah kuyup, sebagian lendir membasahi anusku, dan semakin terasa berkedut-kedut saat jemari adikku mengelus belahan di selangkanganku tanpa menghentikan hisapan bibirnya di puting susuku. Dan jari tengahnya kini....
"Auuwww....Harr...ssshhh..adduuhhh....ennaaakk ......ssssshhh....aaaahhhh......."Aku mengerang merasakan nikmat yang tiada bandingannya, bahkan dengan suamiku pun aku jarang mendapatkan sensasi sek yang indah seperti sekarang ini....Tangan Hardi bermain dengan lincahnya di bagian sensitivku, klentitku dijepitnya dengan ibu jari dan telunjuknya, dipelintir-plintir ooohhh...membuat tubuhku seakan melayang, dan jari tengahnya perlahan diselusupin menembus lubang surgawi ku....kuangkat pantatku menerima sodokan jari tangannya, tanpa kulepaskan genggaman tanganku dari kontolnya yg tegak sempurna sambil kukocok kocok dengan gemas dan.......
"Ooouuugghhhh....sshhhh....HHHaaaarrrr....mbaaak gggaaaakkkk....taaaahhhhannnnn....mmoooo..keluuarrr....AAhhhhh......"Sambil mengejang dan menggengam batang kontol adikku yang masih keras...tak kuasa ku menahan gelombang datang dari dalam tubuhku..hingga ...semburan lendir kenikmatan mengalir dengan derasnya dari liang vaginaku
"Cccrrreeetttt...ccrreeetttt....ccrreetttt....seeerrr..serrrr...." diiringi dengan kedutan kedutan cepat dan keras dari dalam rongga vaginaku.....dan saat itu pula batang penis dalam genggamanku berkedut.kedut dengan kerasnya tanda hampir mencapai puncak, dibarengi dengan remasan di bukit kembarku makin kencang, hingga kurasakan sakit-sakit nikmat.
"Aaaakuu....juga...***ak....taahhaaannn....mbbaakkk...aahhhh........crooott....crott....croot....crooooott."
lendir hangat menyemprot dengan deras membasahi perut dan dadaku, sebagian meleleh lengket dan licin dalam genggamanku yang tengah mengocok - ngocok batangnya.Lantas tubuh adikku menindih lemas diatas tubuh bugilku, bermandikan keringat seperti juga diriku, setelah menyelesaikan satu babak permainan birahi terlarang ,penuh kenikmatan......
Tak lama kemudian, tubuh adikku berguling ke samping tubuhku, ditengah nafasnya yg masih tersengal, dia palingkan wajahnya ke arahku..
"Maaf ya mbak.....aku tak bisa menahan......"
Kututup bibirnya dengan jari telunjukku sebelum melanjutkan kata-katanya, sambil tersenyum ku berkata...
"Gak usah minta maaf....mbak tak kan menyalahkanmu, mbak juga salah dan memang kita berdua salah telah berbuat seperti ini...tapi apa mau dikata....nafsu telah menguasai kita..tanpa melihat siapa kita sebenarnya,walau kita kakak adik, dan itu terlarang menurut agama. Tapi sudahlah...kita jalani saja kalau memang kita suka....yang penting hal ini jangan sampai tercium oleh orang lain..selain kita berdua, Karena terus terang mbak juga jadi tidak bisa menahan gairah nafsu mbak sendiri. Kamu menyesal Har...?" tanyaku sambil kutatap matanya , dan segurat senyum menghiasi bibirnya.
"Nggak, mbak...justru aku bahagia...karena mbak mengerti dan bisa memakluminya....sudah sejak lama aku menyukai mbak Yanti, tapi ku tak bisa berbuat apa-apa, karena hal ini tidak pantas aku lakukan ,mengingat mbak Yanti kakakku sendiri...Tapi hari ini...hayalanku jadi kenyataan....aku suka mbak Yanti.."
"Iya Har..mbak juga sayang kamu....tapi kita tatap harus jaga rahasia kita,jangn sampai ada penyesalan karena keteledoran kita..kamu tahu kan maksud mbak..? tanyaku sambil kubelai penisnya yg mulai lemas. Hardi mengangguk dan mencium mesra bibirku...
"Aku mengerti sayang..." katanya sambil tersenyum
"Ihhh...adikku ini pinter ngegombal......" kataku sambil kucubit lembut pinggangnya.
"Emang aku sayang kok...."timpalnya
"Udah ah...pake pakaiannya dulu,takut ada orang...." kataku sembari bangun meraih kaosku yang tergeletak dibawah kakiku.
"tapi mbak..aku masih ingin..."
"Sudah..nanti diterusin malam aja kalau masih ingin...kamu tidur di sini aja, sambil nemenin mbak, mas Bambang kan nggak pulang hari ini..dia nginep di rumah budhe nya,jadi nanti mbak bilang sama ibu agar kamu nemenin mbak, soalnya mbak takut snediri di rumah...biar nggak curiga apa-apa..."
"Kalu gitu sih...aku nggak mau mbak...nggak mau nolak..gitu...."
"Uuuhhh...bisa aja kamu....sudah pake tuh celananya..nanti senjatanya meledak lagi......"
**********
Selepas maghrib, suasana terasa sepi, hanya suara jengkrik dan binatang2 malam yg terdengar mendendangkan nyanyian-nyanyian alam diiringi angin semilir berhembus menerpa daun-daun bambu gemersik di belakang rumah.
Bulan sabit tampak menggantung mengintip dari balik jemari ranting pohon akasia ,menghiasi malam yg kian sunyi.
Setelah selesai makan,kami mengobrol sambil nonton tv di ruang tengah,diiringi canda mesra dengan Hardi,walau sedikit sembunyi2 dari anakku. Aku tak mau anakku keceplosan ngomong sama suamiku ,jika perbuatanku nanti terlihat begitu mesra dengan adikku, karena anak seumuran dia akn berkata jujur dengan apa yg dilihatnya.
"Ssstt...." sambil bibirku ku majukan ke arah anakku,saat Tangan Hardi menyelinap di bawah ketiakku, meremas lembut bukit kembarku.
"Nggak lihat kok...aku ngaceng lagi nih,mbak...."kata Hardi sambil tangannya tetap meremas-remas
buah dadaku yang perlahan putingnya tegak mengacung, karena rangsangan adikku.
Tangan kiriku kutumpangkan ke atas kemluannya yg menggelembung di balik celananya.
Birahiku perlahan meninggi juga, saat tangan Hardi menyusup dari bawah kaosku memilin -milin puting susuku,dan remasan tanganku makin agresif pada kemaluan Hardi yg kian mengeras bak sebatang kayu, diiringi desis pelan bibirku yg tak bisa menahan letupan rangsangan dari jemeri adikku.Sadar akan situasi yang kurang tepat,lantas aku minta Hardi untuk menghentikan dulu agresinya,
"Ntar aja Har, nunggu Septi tidur, sayang kalau dikeluarin sekarang..nanti keburu loyo lho...?"
"Habis aku gak sabar, mbak..."
"Tahan dulu sayang..nanti juga mbak kasihkan semuanya.....nunggu dia tidur dulu,nanti kebablasan di sini malah kita yang repot.....ya.." pintaku sambil kukecup bibirnya . Perlahan tangannya ditarik dari balik kaosku,septi tampak asyik dengan tv nya sambil membelakangi kami.
Nafsuku juga memang sudah menjalari peredaran darahku, namun kutahan sambil membujuk anakku agar cepat tidur.
"Bobo yuk sayang...ibu udah ngantuk nih..." ajakku pada anakku yg masih duduk depan tv.
"belum ngantuk,ma...." Jawab anakku sambil gelengkan kepala.
"Kan besok mau ke tempat mbah Siti....ayah juga kan di sana...jadi kita bisa berangkat pagi-pagi sayaaang.." rayuku agar anakku mau beranjak tidur.
"Bentar lagi ah.....belum ngantuk...." rengek anakku
"Ya sudah nonton sendiri ya..ibu mau tidur..om Hardi juga mau tidur....besok kalu septi kesiangan bangunnya ,ibu tinggal lho,biar Septi sama om Hardi di rumah..." Siasatku berhasil, Septi berdiri dan pergi ke kamar tidur mengikutiku.
Hardi tampak tak sabar menunggu saat-saat pelayaran mengrungi samudera asmara,sementara dibalik celananya sang adik masih tegang menanti...begitu juga memekku sudah berkedut ingin segera menyambut kedatangannya, ingin segera dielus dan diselami kedalamannya.....
sekitar 20 menit kukeloni anakku,dan menahan himpitan birahiku, akhirnya anakku tidur juga ,walau belum terlihat pulas.Perlahan ku beringsut dari atas kasur, dan keluar menghampiri hardi yg wajahnya tampak semringah.....
"Sudah tidur,mbak.....?"tanyanya gak sabar.
"Sudah...kayaknya sudah nggak sabar nih adikku ini..?"Jawabku sambil duduk di samping kiri adikku.
"Tahu aja.....habis sakit nih...tegang terus....." sambil menunjuk ke arah penisnya.
"Kaciaannn...sini keluarin.....biar gak sakit lagi dedeknya...." Kataku sambil membuka resleting celananya, kulorotin ke bawah,sekali tarik keluar rudal yg tegang dan keras serta berukuran super
mengacung-acung bebas..tangan Hardi tak tinggal diam..dia buka ikat pinggang yang melilit dan membuka pengait celana panjangnya lantas diturunin sebatas paha, membuat penisnya semakin nampak jelas makin membuatku horny, dihiasi bulu lebat sampai ke buah zakarnya.Tak puas dengan mengocok...lantas aku jongkok sambil kutarik lepas celananya, kusapu kepala penis yg memerah itu dengan ujung lidahku. Kaos yang kupakai ditarik adikku hingga tergantunglah dengan indahnya payudara montokku,bukannya memuji diri sendiri, tapi walaupun aku sudah punya anak, memeng buah dadaku masih kenyal dan padat, karena aku tak pernah menyusui anakku.Septi kubesarkan dengan susu sapi, karena saat aku melahirkan bayi Septi, ASI ku sangat sedikit,jadi kuputuskan untuk kususui dengan susu bubuk saja, hingga umur tiga tahun.
Batang penis Hardi kian kaku,dan sedikit mengeluarkan lendir bening, saat kijilati lubang kemihnya diiringi dengan erangan nikmat dari bibirnya. Tetek ku tak lepas dari remasan kedua tangannya, puting mungil mengacung sesekali dipilin-pilinnya makin membuat sukamaku terbang.Wajahku tak luput dari serbuan bibirnya , disertai hembusan nafasnya yg kian memanas menerpa wajahku.
Seketika aku ditariknya berdiri oleh adikku, dengan sigap kedua tangannya menarik celana yang kukenakan berikut cd nya hingga bugil. Jembut halus dan lebat yng menutupi vaginaku disibaknya.Bokongku ditariknya dan mulutnya nyosor dengan cepatnya menyibak bulu-bulu yg menghalangi liang vaginaku.Aku sedikit membuka kakiku untuk mempermudahnya memainkan vaginaku. Lidahnya menari-nari dengan lincah dibelahan memekku, ditambah klitoris yg menyembul imut digelitik dengan ujung lidahnya,membuat aku tak sadar menjambak rambut adikku dan kutenggelamkan wajahnya dalam selangkanganku.Sapuan lidahnya makin liar,terkadang masuk mengucek-ngucek lubang kenikmatanku,kadang klitorisku dijepit keras dengan kedua bibirnya dan ditarik-tarik keluar membuat aliran darahku seakan terhenti..berganti dengan aliran lendir asmara perlahan meleleh dari rahimku.Kuakui..Hardi lebih mampu memberikan keindahan dalam bermain seks daripada suamiku yang kurang agresif dalam bercinta. Cairan kenikmatanku dijilati dengan lahapnya. Bokongku tak lepas dari cengkraman jari-jarinya dan diremas-remas dengan gemasnya.Lututku serasa goyah dan tak tahan lagi berdiri,Kutarik baju yang masih dikenakannya,setelah kami sama-sama telanjang, kujatuhkan tubuhku diatas tubuh adikku, hingga Hardi terlentang daiatas sofa dan melepaskan serangan gencarnya di bagian sensitifku. Kini aku ambil inisiatif menciumu setiap lekuk wajahnya, kugigit lembut kupingnya, kujilati lubangnya, hingga adikku tampak menganggkat bahunya menahan geli dan nikmat yg berpadu jadi satu, tangan kananku mengocok kemaluannya yg telah basah oleh lendir yg kian licin melumuri kepala penisnya, hingga kocokannku makin lancar naik turun dari kepala hingga pangkalnya.Kulumat dan kugigit lembut bibirnya, kumasukan lidahku ke dalam mulutny, lidah kami saling menyerang dan berbelit liar, semakin becek oleh liur birahi,syarafku makin tegang serta tubuhku semakin panas membara.
"Aduuh mbakkk...aku tak tahaaannnn....masukin yaaa.....?" Pinta adikku sambil meremas kuat di kedua payudaraku, setelah pagutan kedua bibir kami terlepas.
Aku hanya bergumam saja disela kulumanku di puting susu kiri Hardi. Kedua tangan Hardi seketika mengangkat tubuhku dan menariknya ke bawah, hanya beralaskan kasur lantai yang tipis. Kedua kakiku dikangkangkannya, aku pun tak sabar segera menarik tubuhnya sambil kutekuk kakiku dan kubuka lebar -lebar.Kuraih batang keras yg mulai licin dan sudah tegak sempurna, dan kuarahkan ke pintu masuk kenikmatan duniawi. Hardi pun seakan tak kuasa lagi menunggu lebih lama untuk menyusuri lorong-lorong kenikmatanku,langsung menekan pantatnya setelah ujung kontolnya menempel di belahan vagina merekahku tanpa hambatan, Blleeesssss.............crookkk....
Terdengar sedikit keciprak becek dalam vaginaku yang telah berlendir karena tak kuasa lagi menehan kenikmatan yang baru aku alami bersama orang lain,selain suamiku sendiri. Hardi,..adiikku orang pertama yang mampu mebangkitkan nafsuku dan mampu mendobrak pagar ayuku...dan mampu memberikan keindahan yang berbeda dalam percintaan dan persenggamaan.
"Ssssssshh....." desisku tak kuasa kutahan mengiringi getaran nikmat saat kapala penis yg besar dan panjang melesak dalam vaginaku, hingga menyentuh rahimku.
"Aaahhh....sss..." Hardipun merasakan sensasinya yang luar biasa saat pertama kalinya tenggelam dalam kemeluanku.
Perlahan ditariknya ke atas batang penisnya dan ditekan lagi penuh perasaan dengan irama yg teratur,sambil kunikmati setiap sodokan penisnya, kuikuti iramanya, pantatku naik turun mengiringi irama genjotannya. Naik turun dengan lembut,namaun lama kelamaan sodokan demi sodokan diarahkannya semakin cepat, disela nafasnya dan nafasku yang makin memburu....lendirku makin banyak dan syaraf-syaraf vaginaku makin menegang..
"Ssshhh.....aaahhhh....HHaaarrr,,,,enaaaakk sseeekkkaallliii ...uuuuhhhh.....mmbbaakk gggaakkktahhhaannn......."
Demi mendengar rintihanku...,Hardi makin menggenjotku lebih cepat dan lebih dalam, gesekan kontol gedenya memberikan gesekan yg luar biasa nikmatnya...ada rasa ngilu...namun terasa lebih nikmat , mungkin karena ukurannya yg besar panjang itu hingga terasa sesak dalam lobang memekku.Bulu-bulu kemaluannya yang lebat dan kaku, seakan ikut memainkan peranan dalam menggelitik klitorisku, terasa geli dan ooohhh...sungguh nikmat bangeet......
Sungguh , aku dibuatnya tak bisa menahan lebih lama lagi dalam menerima kenikmatan yg adikku berikan...
"Leebh cepaaat...HHHHaarrrrr,mmbbaakkkk mmoooo kkellluuaaarrrr.........."
Tak tahan lagi akhirnya kepalaku terasa pening, pandangan mataku mengabur dan tak mampu lagi untuk terbuka.....kernyit dahi dan mataku terpejam rapat menghiasi raut wajahku mengiringi gelora air maniku yang tak kuas lagi kubendung......kakiku dengan refleks mengikat kuat pinggang adikku...dan......erangan penghantar kenikmatam keluar dengan seketika.
"AAAhhhhh.....ssssshhhhhh ......ccrreeettttt....cretttttttt.......ccrreeettt......croot..croott...." Bibirku tak sanggup lagi bersuara..ditengah nafasku yg tersengal, kurasakan keudtan dari batang kemaluan adikku juga makin cepat , sambil mengejang dan memeluk erat tubuhku ,dibenamkanlah wajahnya di leherku, bareng dengan semakin menekan nya kepala penis di liang surgawiku.
"OOOhhhhh...mbbaakkk,....ennnaaakkkk....nnbbaaakkkk......hhhheeeeeeggjhhhh....."
CCrroooottt....ccrroooottt...croooottt.. entah berapa kali kontolnya menyemprotkan sperma dalam vaginaku, terasa deras dan hangat menyentuh rongga-rongga kelaminku.
Seketika tubuhnya mengejang..kemudian ambruk di ats tubuh bugilku,rapat dan hangat bermandikan keringat ,saling memeluk dalam diam, meresapi apa yang barusan kita lalui, terasa begitu indah tiada bandingannya....sungguh sensasi yang menurutku luar biasa..ternyata persenggamaan dengan adik kandungku terasa lebih nikmat dan rangsangannya lebih menggairahkan,,....Beberapa saat kami tak melepaskan pelukan kami...walau disela-sela nafas kami yg masih meburu,.namun setelah tubuh dan jiwa kami terasa rileks lagi...Hardi turun dari tubuh telanjangku yg telah memberikannya kenikmatan,
dan berguling ke samping kananku tanpa melepas dekapan tangannya dari tubuhku. Akupun merubah posisi tidurku, miring menghadap ke arahnya, dan kupeluk erat tubuhnya yang memancarkan aroma parfum yg menggoda hasratku.
"Gimana sayaangg.....cappek....?" Tanyaku sambil masih kupeluk erat dan kutatap matanya
" Capeekk...tapi nikmatt..." jawabnya sambil tersenyum.
"Mau laggi....?" tantangku sambil bercanda...
"Pastiii....tapi istirahat dulu......"Jawab adikku sambil mencolek hidungku genit.
"Kapan pun kamu mau sayaaanng.....asal kondisi aman, mbak Yanti siap kok bercinta .....tapi......"
"Tapi apa, mbak...?" tanya adikku penasaran
"Tapi kamu juga harus siap kalau mbak lagi horny..ya ....?"
"Siap ...siapa takuuutt......he...he...he...."Akhirnya kami larut dalam canda dan tawa layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta,tanpa merasa ada batas kakak dan adik.
Tak selang berapa lama, karena kami tetap saling berpelukan dan saling raba, akhirnya birahi kami bangkit kembali.Dan tentunya permainan pun jadi lebih seru, bebagai gaya kami pake, serta ngeseks aku dan adikku durasinya jadi lebih lama.....lebih hot dari pertama tadi.
**********
Semenjak perzinahan malam itu, aku jadi lebih ingin dipuaskan sama adikku daripada oleh suamiku sendiri, yg notabene, gaya seksnya monoton dan tak tahan lama,serta ukuran penisnya yg jauh berbeda dengan adikku,dan kontol adikku lebih nikmat bila menggesek vaginaku.
Namun begitu, aku tak pernah menolak ,bila suamiku meminta jatah dariku, itupun jarang-jarang dia lakukan.Dia sederhana saja dalam melakukan hubungan suami istri,sedangkan diriku memiliki nafsu seks yg berlebih, dan tak bisa selamanya di puaskan oleh suamiku.Sekarang..sudah dua minggu aku tak melakukan ML ,sementara suamiku dingin2 saja, seolah tak mengerti hasrat dan gairahku.Aku jadi teringat akan Hardi,adikku dan ingin meminta belaian dan kehangatan darinya. Kadang-kadang aku suka merasa cemburu, bila mengingat Hardi dan Titi tinggal serumah..dan tentunya hasrat mereka lebih banyak tersalurkan ,karena banyak kesempatan yang mereka miliki.
Sampai cerita ini ku kisahkan pada pembaca dan kuselesaikan ,kini girah seks ku bangkit lagi. Sudah dulu ya kisahnya....aku mau menemui adikku, kangen berat niiihh.....

*** T A M A T ***

Keep reading

More posts from our blog

Cerita Sex Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku PART 1
By ADMIN June 09, 2024
Cerita Sex Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku , Namaku Ani, mahasiswi tingkat tiga di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. Aku dan...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

PERCINTAAN DENGAN ADIK ISTRI PART 1
By ADMIN June 08, 2024
Saya, Andry (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pria berumur 35 tahun dan telah berkeluarga, istri saya seumur dengan saya dan kami telah dikarunia...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

Cerita Dewasa Sex Sedarah Ibu dan Anak Kandung
By ADMIN June 07, 2024
Sudah Seminggu sandi menjadi suamiku, dan jujur saja aku sangat menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandi benar-benar pemuda yang sangat...
Read more
VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO

VIDEO BOKEP VIRAL INDO


bank of america credit card phone payment Bank of America credit card phone payment is one of the largest financial institutions in the United States, serving millions of customers across the country. One of the key services that Bank of America offers its credit card customers is the ability to make payments using their mobile device. In this article, we'll take a closer look at Bank of America credit card phone payment and discuss its benefits and features. Making a payment on your Bank of America credit card using your mobile device is a quick and easy process. There are two ways to do this: through the Bank of America mobile app, or by calling Bank of America's customer service line. Using the Bank of America mobile app to make a payment is simple. All you need to do is download the app from the App Store or Google Play, sign in using your Bank of America online banking credentials, and navigate to the credit card section of the app. From there, select the "Pay Bill" option and follow the prompts to complete your payment. If you prefer to make a payment by phone, you can call Bank of America's customer service line and follow the prompts to make a payment. You'll need to have your credit card number and personal identification number (PIN) on hand to complete the payment. One of the benefits of using Bank of America credit card phone payment is the convenience it offers. You can make a payment at any time, from anywhere, as long as you have your mobile device with you. This is especially useful if you're on the go and don't have access to a computer or a physical Bank of America branch. Another benefit of using the Bank of America mobile app to make a payment is the ability to view your credit card account information and transaction history in real-time. This means you can keep track of your spending and ensure that your payment is processed correctly. In addition to the convenience and real-time information offered by Bank of America credit card phone payment, the service is also secure. Bank of America uses advanced security measures to protect its customers' personal and financial information. This includes encryption, multi-factor authentication, and fraud monitoring. Bank of America also offers automatic payment options for customers who want to ensure their credit card payment is made on time each month. With this service, you can set up a recurring payment to be made on a specific date each month. This is a great option for customers who are busy or who may forget to make a payment on time. To set up automatic payments, simply log in to your Bank of America account and navigate to the credit card section of the app. From there, select the "AutoPay" option and follow the prompts to set up your payment preferences. In conclusion, Bank of America credit card phone payment is a convenient, secure, and easy way for customers to make payments towards their credit card account using their mobile device. Whether you prefer to use the Bank of America mobile app or call the customer service line, the process is quick and easy. Plus, with the ability to view your account information and set up automatic payments, Bank of America credit card phone payment is a great option for anyone looking to simplify their financial management. Using the Bank of America Mobile App The Bank of America mobile app is a convenient way to make payments on your credit card account from your mobile device. Here's how to do it: Download the Bank of America mobile app from the App Store or Google Play. Sign in to your account using your Bank of America online banking credentials. If you haven't enrolled in online banking yet, you can do so by following the prompts on the app. Once you're signed in, navigate to the credit card section of the app. This will allow you to view your credit card account information and make payments. Select the "Pay Bill" option and enter the amount you want to pay. Choose your payment method. You can use your Bank of America checking or savings account, or you can use another bank account or debit card to make a payment. Enter the payment details, such as the account and routing numbers or the debit card information, and follow the prompts to complete the payment. Using the Bank of America Customer Service Line If you prefer to make payments over the phone, you can call the Bank of America customer service line to make a payment on your credit card account. Here's how to do it: Dial the customer service line at 1-800-732-9194. Follow the prompts to navigate to the credit card section. Enter your credit card number and personal identification number (PIN). Select the "Make a Payment" option and enter the amount you want to pay. Choose your payment method, such as a bank account or debit card. Enter the payment details and follow the prompts to complete the payment. Automatic Payments If you want to make sure your payments are always made on time, you can set up automatic payments for your Bank of America credit card account. Here's how to do it: Log in to your Bank of America account on the mobile app or online. Navigate to the credit card section of the app or website. Select the "AutoPay" option. Choose your payment amount and the date you want the payment to be made each month. Enter your payment details, such as the account and routing numbers or the debit card information. Confirm your preferences and submit your request. Benefits of Bank of America Credit Card Phone Payments There are several benefits to using Bank of America credit card phone payments. One of the most significant benefits is convenience. You can make payments at any time, from anywhere, using your mobile device. This is especially useful if you're on the go and don't have access to a computer or a physical Bank of America branch. Another benefit is the ability to view your credit card account information and transaction history in real-time. This means you can keep track of your spending and ensure that your payment is processed correctly. Bank of America also offers automatic payment options for customers who want to ensure their credit card payment is made on time each month. With this service, you can set up a recurring payment to be made on a specific date each month. This is a great option for customers who are busy or who may forget to make a payment on time. In conclusion, Bank of America credit card phone payments are a convenient, secure, and easy way for customers to make payments towards their credit card account using their mobile device. Whether you prefer to use the Bank of America mobile app or