Sinar rembulan yang masuk melalui jendela kamar tidur Dito. Dengan hati yang berdebar, Dito menonton video porno yang sedang diputar di layar laptopnya. Matanya menatap penuh nafsu pada adegan seksual yang sedang ditampilkan di layar. Nafasnya semakin cepat, dan tubuhnya merasakan semburan getaran yang memuncak di area selangkangannya.
Namun, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Sari, ibunya, tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya Dito. Sari kaget melihat Dito sedang asyik menonton video porno dan langsung merasa terkejut. Namun, yang membuatnya semakin terkejut adalah ketika ia melihat tangan Dito sedang memegang penisnya sendiri. Dito merasa malu dan canggung, ia mencoba menutupi tubuhnya dengan selimut, tetapi Sari sudah melihat semuanya.
"Tolong maafkan aku, Ma," ucap Dito dengan nada yang memelas.
Sari hanya diam, ia merasa terkejut dan kebingungan. Namun, tanpa disadari, dalam hatinya ada rasa yang lain. Rasa yang berbeda dan membara. Ia mulai merasakan ketertarikan terhadap tubuh Dito yang masih muda. Sari hanya bisa menatap Dito dengan tatapan penuh nafsu.
Dengan perlahan, Sari mendekati Dito dan meraih tangan anaknya itu. Ia memandang Dito dengan tatapan penuh nafsu dan memeluknya erat. Dito merasakan tubuh ibunya yang hangat dan membuatnya semakin terangsang. Dengan perlahan, Sari mulai membuka baju Dito dan menyentuh dadanya dengan lembut. Dito merasakan sensasi yang luar biasa, ia merasa sangat terangsang.
"Ah.. geli Ma…" ucap Dito dengan perasaan bingung.
Sari hanya tersenyum dan mulai meremas penis Dito dengan lembut. Ia pun mulai mengocok pelan penis Dito. Dengan perlahan Sari memasukkan penis Dito ke dalam mulutnya. Dito merasakan sensasi yang luar biasa, ia merasa seperti di surga. Sari melakukan blowjob dengan penuh nafsu dan membuat Dito semakin terangsang.
"Ahhh, Ma...teruskan, enak banget Ma…" ucap Dito dengan nafas yang terengah-engah.
Sari hanya tersenyum dan terus melakukan blowjobmya. Dito merasakan sensasi yang semakin kuat dan membuatnya semakin dekat dengan klimaks. Tiba-tiba saja Dito mengejang dan merasakan semburan sperma yang keluar dari penisnya. Sari membiarkan semuanya keluar dan menikmati setiap tetes sperma itu di dalam mulutnya.
Setelah melakukan aksinya, Sari hanya tersenyum sambil menatap Dito dengan penuh kasih sayang bercampur nafsu, Dito hanya bisa diam mematung melihat tingkah ibunya,
Mereka berdua saling menatap, tanpa kata. Namun, dalam hati mereka, ada rasa yang berbeda. Rasa yang membara dan sulit untuk dijelaskan. Tanpa berkata apa-apa, Sari mulai membuka bajunya dan memperlihatkan payudaranya yang besar dan montok. Dito hanya menatap dengan tatapan penuh nafsu dan langsung meremas payudara ibunya dengan lembut. Sari merasakan sensasi yang luar biasa, ia merasa seperti di surga.
"Aku sangat mencintaimu, Mama" ucap Dito dengan nafas yang memburu.
Sari hanya tersenyum dan kembali meremas penis Dito yang sudah layu dengan lembut. Ia ingin merasakan penis anaknya di dalam vaginanya. Sari bangkit dari tempatnya dan langsung berjongkok di atas selangkangan Dito. Dengan perlahan Sari mulai memasukkan penis Dito ke dalam vaginanya yang basah dan panas. Dito merasakan sensasi yang luar biasa, ia merasa seperti di surga. Sari melakukan gerakan naik-turun dengan perlahan, Dito pun mulai semakin berani, tangannya tidak tinggal diam, dia mulai meremas kedua payudara ibunya yang montok. Sari yang mendapat rangsangan yang hebat tidak bisa mengendalikan dirinya dan mulai meracau.
“Remas terus tetek mama, remas terus Dito” ucap Sari dengan nafas terengah-engah
Sari yang sekarang sudah hampir kehilangan jati dirinya sebagai seorang ibu mulai menaik-turunkan pinggulnya dengan liar, Dito pun tidak bisa lagi menahan ejakulasinya karena melihat tingkah ibunya seperti bintang porno yang ia tonton di layar laptopnya.
"Ahhh, Mama… Aku mau keluar!"
Sari tersenyum dan terus melakukan gerakan naik-turun dengan semangat. Dan tiba-tiba Dito mengejang dan tumpahlah sperma dito di dalam vagina ibunya, sperma Dito benar-benar banyak, lebih banyak dari ejakulasinya yang pertama, sampai-sampai vagina ibunya tidak sanggup menampung seluruh sperma Dito.
Mereka berdua saling menatap diatas kasur, tanpa sepatah kata. Namun, dalam hati mereka, mereka merasakan hal yang sama yaitu keinginan untuk saling memiliki.
"Aku mencintaimu, Ma," ucap Dito dengan nafas yang masih terengah-engah.
“Mama juga mencintaimu, Sayang” jawab Sari dengan nada lembut.
Sari tersenyum dan mencium bibir Dito dengan penuh kasih sayang. Mereka berdua saling tidur sambil berpelukan.
TAMAT
“Aaahhh.. akhirnya sampai juga dirumah” keluh Budiman karena dijalan dia terjebak macet.
Budiman pun langsung masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya untuk beristirahat, namun Budiman tidak melihat istrinya Sari di dalam kamarnya. Budiman yang sudah lelah tidak memperdulikan hal tersebut dan langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur untuk beristirahat.
Keesokan paginya Budiman terbangun dan masih tidak melihat istrinya di sampingnya, Budiman pun berjalan menuju meja makan, disana dia melihat Sari dan Dito sedang ngobrol dengan asik sambil menyantap sarapan.
“Tumben kalian berdua ngobrol, biasanya kamu cuman diem aja Dito”
“Hehe.. Aku lagi nanyain pelajaran sekolah yang aku ga ngerti”
“Pelajaran apa? Siapa tau Papa bisa bantu juga”
“Ga usah pa, biar mama aja yang ngajarin, lagian papa juga ga ngerti pelajaran biologi”
“Siapa bilang, dulu Papa dapet nilai 9 di pelajaran biologi..”
“Aku ga percaya aahh..”
Mereka semua pun tertawa bersama memecah keheningan pagi. Andai saja Budiman tahu apa yang dimaksud pelajaran ‘biologi’ yang dikatakan anaknya.